Ketua KIP Kota Banda Aceh Ingatkan Relawan Soal Netralitas
Font: Ukuran: - +
Reporter : syafrizal
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh menggelar bimbingan teknis (Bimtek) kepada relawan demokrasi di Hotel Lading, Banda Aceh, Selasa (22/1).
Ketua KIP Kota Banda Aceh Indra Milwady mengatakan Bimtek ini penting dilakukan untuk membekali para relawan mengenai kepemiluan dan peningkatan kemampuan untuk melakukan sosialisasi.
"Tugas dan fungsi pokok relawan demokrasi nantinya akan terjun ke masyarakat sebagai agen KPU melakukan sosialisasi. Oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman komprehensif tentang kepemiluan," ujar Indra melalui rilis yang diterima Dialeksis.com, Selasa (22/1) malam.
Indra juga mengingatkan agar para ralawan dapat menjaga integritas dan netralitas selama tahapan pemilu berlangsung. Para relawan, sambung Indra, harus independen dan tidak boleh bersikap partisan selama masa pemilu, termasuk dalam bermedia sosial.
"Jangan sampai ada yang memihak atau mendukung pasangan calon tertentu yang bertarung dalam pemilu, ini soal kode etik, bagi yang melanggar akan diberhentikan, " tegas Indra.
Pada kesempatan itu Indra juga menjelaskan, target relawan demokrasi tidak hanya meningkatkan kuantitas, namun juga kualitas partisipasi pemilih.
Relawan demokrasi ini, sambung Indra, adalah anggota komunitas yang direkrut dan dibekali untuk selanjutnya dikembalikan agar dapat menyampaikan pesan positif kepemiluan dan mendorong komunitasnya untuk aktif berpartispasi dalam pemilu khususnya dalam memberikan hak pilih.
Relawan demokrasi ini akan dibekali berbagai materi seputar kepemiluan diantaranya, partisipasi pemilih, teknis tahapan pemilu strategis, pendaftaran pemilih, program kerja relawan, dan teknik komunikasi yang baik.
Lebih lanjut ia menjelaskan, komunitas dengan basis seperti pemilih pemula, perempuan, disablitas, keagamaan, kaum marginal, warga internet, dan lainnya tentu akan lebih mudah menerima pesan dari orang yang berasal dari komunitasnya sendiri.
"Ada tiga kategori orang tidak mau memilih, yaitu ideologis, kondisional, dan teknis. Prioritas relawan demokrasi adalah mendorong mereka agar merubah persepsinya dan mendorong agar termotivasi memberikan hak pilihnya," jelas Indra.
Pada kesempatan itu Ketua Divisi Sosialisasi, SDM dan partisipasi masyarakat KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali dihadapan peserta mengatakan, peran relawan demokrasi sangat signifikan dalam mendongkrak partisipasi pemilih masyarakat Banda Aceh. Ia yakin 55 relawan demokrasi yang meliputi 11 segmen ini mampu menyentuh segmen strategis masyarakat.
"Kegiatan ini bukan hanya persoalan sosialisasi pemilu saja, tapi juga bagaimana memetakan persoalan yang dihadapi masyarakat selama masa pemilu, menyadarkan masyarakat pentingnya berpartisipasi dalam pemilu, hingga mengedukasi masyarakat dalam mencegah hoax, politik uang dan isu SARA," ungkap Yusri dalam materinya tentang demokrasi dan partisipasi pemilih.
Dari 55 relawan demokrasi KIP kota Banda Aceh, 29 diantaranya yang merupakan perempuan nantinya akan bekerja selama 3 bulan sejak dikukuhkan pada Senin lalu. (saf)