Ketua DEMA FISIP UIN Ar-Raniry Dinilai Tidak Kompeten dalam Politik Kampus
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Marisi Saputra, Mahasiswa dari Jurusan Ilmu Politik FISIP UIN Ar-Raniry (sebelah kanan) bersama rekannya. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Marisi Saputra, Mahasiswa dari Jurusan Ilmu Politik FISIP UIN Ar-Raniry menyampaikan imbauan kepada seluruh mahasiswa FISIP untuk waspada dan tidak termanipulasi oleh Ketua DEMA FISIP yang dinilai tidak kompeten dalam mengelola politik kampus.
Ia menekankan pentingnya pemahaman situasi politik kampus yang sebenarnya. Ia menyoroti sejumlah kebijakan dan tindakan Ketua DEMA yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan mahasiswa selama masa jabatannya. Harapan besar disampaikan agar mahasiswa FISIP dapat membuka mata, pikiran, dan hati dalam melihat dinamika politik kampus saat ini.
"Kami melihat banyak kegiatan kampus, khususnya di FISIP UIN Ar-Raniry, yang tidak terlaksana dengan baik. Rapat-rapat yang tiada henti seharusnya berujung pada perubahan nyata dan kegiatan yang melibatkan seluruh mahasiswa. Ironisnya, acara seperti FISIP Expo yang seharusnya diadakan oleh DEMA FISIP malah diambil alih oleh dekanat," ujar perwakilan mahasiswa, Marisi kepada Dialeksis.com, Selasa (9/7/2024).
Menurutnya, Ketidakpuasan mahasiswa semakin memuncak dengan adanya indikasi bahwa Ketua DEMA FISIP telah membawa urusan internal kampus ke ranah politik praktis.
Hal ini, menurut mereka, menunjukkan kedunguan dalam berpolitik yang merugikan mahasiswa.
"Kami tidak terima jika kebodohan politik yang dilakukan oleh Ketua DEMA FISIP mencederai kebebasan berpendapat mahasiswa. Harapan kami adalah menjaga marwah FISIP dan memastikan kejadian memalukan seperti ini tidak terulang," tegasnya.
Ia mengajak seluruh rekan-rekan untuk tetap kritis dan berjuang demi perubahan yang lebih baik di kampus.
"Kita menegaskan pentingnya kebebasan berpendapat dan partisipasi aktif dalam setiap kegiatan kampus," pungkasnya. [nh]