Ia mendapatkan informasi, jika Masykur sebagai kolektor dan pecinta sejarah mengumpulkan karya-karya ‘agung’ itu selama hampir 10 tahun. Beberapa disumbangkan oleh masyarakat, namun sebagian besarnya dibeli dari para kolektor baik di dalam maupun di luar negeri.
Ayu Marzuki mengatakan, Indonesia mengenal bahwa Aceh punya beragam produk kerajinan dan motif yang juga populer hingga ke mancanegara.
Namun, Pedir Museum mengoleksi suatu hal yang luar biasa, di mana hasil koleksi mereka adalah produk riil Aceh masa lampau. “Ini riil Aceh punya. Saya mau meminjamnya untuk mereplika, yang nantinya sebagai koleksi Dekranasda Aceh,” kata Ayu.
Dalam waktu dekat, ia berencana mengajak serta desainer Aceh untuk mempelajari hasil desain dan motif yang tertera baik pada pakaian hingga kain kasab koleksi Pedir Museum, untuk direplikasi kembali dalam karya terbaru. []