Beranda / Berita / Aceh / Ketahanan Pangan Diyakini Jadi Solusi Atasi Inflasi di Aceh

Ketahanan Pangan Diyakini Jadi Solusi Atasi Inflasi di Aceh

Sabtu, 24 September 2022 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Peresmian rumah hidroponik dan pelatihan hidroponik untuk ketahanan pangan di Gampong Kopelma Darussalam, Kamis (22/9/2022).  [Foto: for Dialeksis] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kota Banda Aceh, M.Syaifuddin Ambia meresmikan rumah hidroponik dan pelatihan hidroponik untuk ketahanan pangan di Gampong Kopelma Darussalam, Kamis (22/9/2022).  

Kegiatan itu diadakan karena keterbatasan lahan, warga kopelma Darussalam, ingin mengfungsikan lahan tersebut menjadi produktif, sehingga perkarangan dapat di manfaatkan bercocok tanam untuk memenuhi ketersediaan pangan dalam konsumsi sayur segar. 

Sebagai solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan, sistim Hidroponik yang dapat diusahakan di berbagai tempat sepanjang tahun tanpa tergantung musim asal tersedia cukup air nutrisi, cahaya dan udara.

[Foto: for Dialeksis]

Kadis DPMG Kota Banda Aceh, M. Syaifuddin Ambia yang mewakili PJ Walikota Banda Aceh menyampaikan, ketahanan pangan merupakan program prioritas pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga.

Menurutnya, ketahanan pangan bisa juga menjadi salah satu solusi untuk menurunkan inflasi di Aceh. 

“Hidroponik merupakan salah satu inovasi dalam mewujudkan ketahanan pangan masyarakat serta solusi bagi warga yg ingin bercocok tanam di lahan yang sempit,” kata Syaifuddin dalam sambutannya. 

Dalam kesempatan itu, turut hadir sejumlah tamu undangan Camat Syiah Kuala, Sekcam dan staf, Imum Mukim Tgk. Chik di Lamnyong, Ketua dan sejumlah perangkat Gampong Kopelma Darussalam. 

Turut hadir dari tokoh masyarakat, anggota PKK, Akademisi Fakultas Pertanian USK dan sejumlah 30 peserta pelatihan. 

Salah satu narasumber, Dosen Teknik Pertanian FP USK, Dr.Ir.Purwana Satriyo, STP,MT,IPM mengharapkan warga gampong Kopelma Darussalam mampu mengelola pekarangan rumah yang terbatas, sehingga dapat memenuhi ketersediaan kebutuhan sayur sayuran segar bebas pestisida, pemeliharaan lebih mudah, dapat terkontrol dengan baik dan masa tanam lebih cepat panen. 

Dr Purwana sedang memaparkan materi terkait sistem hidroponik. [Foto: for Dialeksis]

“Kita juga berharap warga memiliki pengetahuan bercocok tanam dengan sistem hidroponik dan bisa dijadikan sebagai pendapatan keluarga jika pelaksanaannya dilakukan secara professional,” kata Dr Purwana kepada Dialeksis.com, Sabtu (24/9/2022). 

Kegiatan ini diprogramkan secara berkelanjutan dengan didampingi oleh Dr.Purwana bersama mahasiswa FP USK bimbingannya program MBKM.  

Sehingga warga yang ikut dalam pelatihan dan ibu-ibu PKK dalam pengelolaan rumah Hidroponi (Runik) secara profesional melaksanakan sampai mandiri. Namun, Dr.Purwana setiap saat siap menerima konsultasi tentang perkembangan hidroponik di Gampong Kopelma.

Kadis DPMG itu juga ingin belajar terkait hidroponik dari Dr Purwana. 

Sementara itu, Keuchik Kopelma Darussalam Ir.H. Eddi mengaku, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warganya karena dapat memanfaatkan perkarangan yang sempit. 

Eddi berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan agar sayuran segar tanpa pestisida terpenuhi di Gampong Kopelma Darussalam. (Nor) 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda