Kesenian Aceh Buat Pengunjung Pawai Budaya Apeksi Terpesona
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Semarang - Delegasi Kota Banda Aceh menyuguhkan tontonan menarik pada gelaran pawai budaya Apeksi XIV di Semarang. Pawai budaya Apeksi yang dikemas dengan nama International Semarang Night Carnival (ISNC) digelar Rabu (3/7/2019) malam.
98 Kota peserta Apeksi ikut menampilkan kekhasan budaya masing-masing daerah pada event ini.
Kota Banda Aceh menjadi salah-satu peserta yang ditunggu-tunggu pengunjung, baik oleh masyarakat Semarang sendiri, pengunjung dari seluruh Indonesia maupun wisatawan manca negara.
Dalam event ini, rombongan ibukota Provinsi Aceh yang terdiri dari para Kepala SKPK mengenakan baju kebesaran Aceh atau yang lebih dikenal dengan ‘Baje Linto’ bagi peserta pria. Sementara peserta wanita mengenakan baju ‘Dara Baro’.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman bersama istri serta Wakil Wali Kota, Zainal Arifin dan istri juga mengenakan baju linto dan baju dara baro.
Aminullah dan Zainal Arifin terlihat gagah mengenakan baju khas Aceh tersebut.
Peserta pawai budaya dari Kota Banda Aceh menarik perhatian puluhan ribu pengunjung yang memadati ruas jalan yang menjadi rute pawai budaya.
Saat melintas di panggung utama, Banda Aceh menyuguhkan tarian yang kemudian membuat pengunjung terpesona. Berkali kali appalus diberikan ribuan pengunjung untuk kesenian Aceh ini.
Tarian pertama, Rapai Geleng ditampilkan sekitar lima menit. Tarian ini dimainkan anak-anak Sanggar Citka Geunta. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama Ketua Apeksi, Airin Rachmi Diany terlihat sangat menikmati suguhan tarian yang telah mendunia itu. Begitu juga para Wali Kota lainnya yang menyaksikan dari panggung utama.
Usai Rapai Geleng, Banda Aceh kemudian menampilkan debus. Tarian ini dimainkan oleh Sanggar Gemilang binaan Wali Kota. Atraksi debus ini membuat mata pengunjung tak berkedip. Mereka benar-benar menikmati suguhan hiburan dari Banda Aceh.
Meski hanya tampil lima menit, Rapai Geleng dan Debus menjadi tontonan menarik yang mampu mengibur masyarakat Semarang. Warga Semarang dan pengunjung Apekai dibuat terpesona dengan gerakan gerakan lincah para penari asal Banda Aceh ini.
Lewat kedua tarian ini, Wali Kota bertekad mempromosikan Banda Aceh ke seluruh Indonesia dan manca negara.
Kata Aminullah, selain memiliki destinasi wisata islami dunia, Banda Aceh juga memiliki kekayaan budaya yang wajib dinikmati wisatawan. Kuliner yang lezat dengan julukan 3E (Enak, enak sekali dan enaaaaak sekali) juga menjadi alasan kenapa Banda Aceh harus dikunjugi. (pd/mkk)