Kesbangpol Aceh Gelar Seminar Hasil Kajian Pendidikan Perdamaian Aceh
Font: Ukuran: - +
Kepala Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Effendi (baju korpri) saat sesi foto bersama peserta kegiatan Seminar Hasil Kajian Pendidikan Perdamaian Aceh Tahun 2019 di Hotel Mekah, Banda Aceh, Kamis, (19/12/2019).
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Kesbangpol Aceh menggelar kegiatan Seminar Hasil Kajian Pendidikan Perdamaian Aceh Tahun 2019 di Hotel Mekah, Banda Aceh, Kamis, (19/12/2019).
Kepala Badan Kesbangpol Aceh Drs. Mahdi Effendi dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui capaian penanganan konflik yang sudah dilakukan serta mendorong pembangunan perdamaian Aceh yang berkelanjutan.
"Kami yakin melalui kegiatan ini kita akan mendapatkan pemahaman tentang arti penting penyelesaian masalah-masalah di Aceh secara komprehensif, adil, permanen, bermartabat, damai dan berkelanjutan, serta mendengar masukan-masukan dari seluruh stakeholder bagaimana mempertahankan dan mengisi perdamaian yang harus dilakukan pemerintah, baik pemerintah Provinsi maupun Kab/Kota," ujar Mahdi Effendi.
Lebih lanjut ia mengatakan stabilitas politik dan keamanan Aceh yang dirasakan saat ini merupakan salah satu bukti atas capaian penanganan konflik di Aceh telah berjalan dengan baik.
"Kiranya itu menjadi modal dasar bagi keberlanjutan perdamaian Aceh," tutur dia.
Pun demikian, Mahdi juga mengajak semua pihak untuk mewaspadai timbulnya sejumlah isu yang mungkin saja dapat menimbulkan gesekan-gesekan ditengah masyarakat, baik terkait kebijakan, sumberdaya, agama, dan lain sebagainya.
"Kewaspadaan dari kita semua sangat diharapkan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik di masyarakat. Semangat inilah yang harus kita implementasikan dan menjadi garis-garis besar secara umum dalam mewujudkan keberlanjutan perdamaian Aceh," tukas Kepala Kesbangpol Aceh ini.
Selain dihadiri oleh mitra strategis Kesbangpol Aceh, seperti Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), acara tersebut juga dihadiri oleh 80 peserta dari unsur mahasiswa berbagai kampus dan universitas di Aceh.