Beranda / Berita / Aceh / Kepsek YPAC Tunarungu: Semua Pihak Sangat Antusias Untuk Sekolah Tatap Muka

Kepsek YPAC Tunarungu: Semua Pihak Sangat Antusias Untuk Sekolah Tatap Muka

Rabu, 06 Januari 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora

Kepala Sekolah YPAC Khusus Tunarungu Banda Aceh, Heni Ekawati [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di wilayah tersebut mulai 4 Januari 2021.  

Izin tersebut diberikan kepada satuan pendidikan di semua jenjang (TK, SD, SMP dan Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, B, C) dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah YPAC Khusus Tunarungu Banda Aceh, Heni Ekawati mengatakan kepada Dialeksis.com, sejauh ini semua pihak baik Guru dan murid sangat antusias untuk  bersekolah tatap muka setelah diliburkan dalam waktu yang cukup lama.

Heni mengakui pihaknya selama ini sudah menerapkan protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) sesuai arahan dari pemerintah.

Ia melihat secara fisik guru dan peserta didiknya sudah sangat siap untuk menjalankan proses belajar mengajar secara tatap muka. Sebelumnya para siswa hanya mendapatkan bahan Belajar dari Rumah (BDR).

 “Mereka sudah sangat merindukan sekolah yang tatap muka, semangat para orangtua dan anak-anak juga cukup antusias saat mengantar anaknya di pagi hari sekolah,” ujarnya.

Selain itu, sekolah juga menyediakan guru piket untuk menunggu kedatangan siswa di depan pintu pagar sekolah, untuk mengukur suhu dan mengarahkan cuci tangan serta menggunakan masker.

“ Kemarin ada siswa yang tidak menggunakan masker, kami berikan dari sekolah walaupun sebelumnya sudah diberikan juga serentak, namun namanya juga anak berkebutuhan khusus mungkin banyak lupanya,” jelasnya.

Akan tetapi, untuk sementara waktu ia meniadakan budaya salam-salaman untuk menghindari penyebaran Virus Corona.

“Untuk asrama sedang dalam proses evaluasi sejauh mana kesiapan Kepala asrama, pengurus asrama. Nantinya bagi siswa yang ingin menetap di asrama harus dilakukan rapid tes dulu gunanya untuk mengetahui keadaan siswa yang benar-benar sehat,” kata Heni.

Sementara itu, untuk mendapatkan izin dari orangtua wajib membuat satu surat pernyataan perjanjian untuk kesiapan orangtua agar tidak yang disalahkan nantinya.

Heni berharap, semoga pandemi ini segera berlalu, keadaan normal kembali. Ia sangat prihatin melihat anak didiknya belum semua bisa berkumpul untuk melakukan proses belajar di sekolah, untuk saat ini masih dibatasi hanya untuk siswa wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Kasihan secara batin karena mereka juga ingin sekolah seperti yang lain, namun apa boleh buat memang itu sudah menjadi ketentuan. Kemungkinan dalam bulan ini juga mereka akan dipanggil dengan memenuhi syarat tertentu,” pungkasnya.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda