DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Sekolah SD Negeri 1 Jangka Mahadi mengatakan mengenai pengakuan pekerja bangunan Jamal dan Hanafiah terkait ongkos pengerjaan proyek pembangunan SDN 1 Jangka.  Padahal kejadian yang sebenarnya dilapangan bukan seperti yang ditulis diberita.

Mahadi menguraikan fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan, kata Mahadi, ia sudah membayar ongkos tukang sesuai dengan pekerjaan dengan jumlah Rp57 juta rupiah. 

"Bukan 66 juta, itu karangan tukang, ongkos tukang yang benar hanya sebesar Rp57 Juta," sebut Mahadi kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).

Mahadi menilai pengakuan tukang terlalu mengada-ngada bukan seperti kejadian di lapangan. Bahkan, kata Kepala SDN 1 Jangka, tukang saat melaksanakan pekerjaan mengambil ambilan peralatan kerja di toko bangunan depan sekolah Rp3,4 juta sampai sekarang belum dibayar.

"Jadi tidak benar saya mengelabui tukang. Bahkan ambilan tukang harus saya bayar karena tidak dibayar oleh tukang," urai Mahadi.

Kepala SDN 1 Jangka ini juga menjelaskan, kelakuan tukang saat melaksanakan pekerjaan disaat pekerjaan belum selesai,  banyak barang sekolah yang diduga diambil, seperti 2 unit kipas angin dan alat dorong (Grek) punya sekolah hancur tak dibayar. 

"Tukang Bang Jamal saat mengambil gaji sama saya tidak pernah dicatat, sementara saya mencatat dengan detail gaji yang diambil. Bahkan Bang Jamal utang uang pribadi saya Rp500 ribu sampai sekarang belum dibayar," sebut Mahadi.

Pun demikian, Mahadi merasa aneh dengan pemberitaan bahwa ia disebut mengelabui tukang. 

"Setelah saya baca di sebuah media online, saya menilai berita tersebut aneh. Apalagi disebutkan bahwa pajak dibebankan pada tukang, uang pajak pasti dipotong langsung oleh negara. Mana mungkin saya bebankan pada tukang," demikian dikatakan Kepala SDN 1 Jangka. [FAJ]