Kepala RSAN: Bijak Gunakan HP Selamatkan Anak dari Bahaya Teknologi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
kepala uptd rumoh sejahtera aneuk nanggroe rsan. Michael Oktaviano, S.STp. dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala UPTD Rumoh Sejahtera Aneuk Nanggroe (RSAN), Michael Oktaviano, S.STP, mengungkapkan pentingnya pengawasan dan pendampingan orang tua dalam penggunaan HP oleh anak-anak untuk mencegah dampak negatif yang bisa menghambat tumbuh kembang mereka.
Michael menjelaskan bahwa salah satu tantangan besar di era teknologi canggih saat ini adalah kecanduan HP pada anak-anak.
“Banyak anak tidak lagi mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang tua karena mereka terlalu asyik dengan HP. Mereka kehilangan konsentrasi terhadap tugas-tugas mereka, baik di sekolah maupun di rumah. Bahkan, mereka lebih memilih bermain HP daripada membantu orang tua atau belajar,” ungkap Michael kepada Dialeksis.com, Sabtu, 21 Desember 2024.
Lebih jauh, ia juga menyoroti bahaya konten yang tidak sesuai usia anak-anak. HP memberikan akses mudah ke informasi yang tidak layak, seperti berita hoaks, konten pornografi, dan game online yang tidak mendidik. Hal ini sangat berbahaya untuk perkembangan anak ke depannya.
Sebagai seorang kepala panti yang sering menangani anak-anak dalam berbagai situasi sulit, Michael menekankan pentingnya pembatasan penggunaan HP. Menurutnya, orang tua harus berani membuat aturan tegas mengenai durasi dan waktu penggunaan HP.
“Ada jam-jam tertentu yang harus diterapkan untuk anak-anak menggunakan HP. Selain itu, orang tua harus memantau apa saja yang dilihat dan dilakukan anak di media sosial, termasuk mengecek isi status dan aktivitas mereka,” jelasnya.
Michael juga menyoroti fenomena anak-anak yang mengunci HP mereka dengan password sebagai bentuk privasi.
Orang tua tidak boleh segan untuk meminta akses ke HP anak demi memastikan tidak ada hal-hal berbahaya yang mereka akses.
"Jangan biarkan anak sendirian di kamar dengan HP tanpa pengawasan. Pendampingan adalah kunci untuk memastikan anak menggunakan teknologi dengan bijak,” tambahnya.
Untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada HP, RSAN telah mengambil langkah konkret dengan menyediakan ruang bermain yang ramah anak.
"Kami telah menyediakan 30 permainan yang bisa diakses tidak hanya oleh anak-anak panti, tetapi juga anak-anak di sekitar panti secara gratis. Ruang-ruang ini memberikan anak kesempatan untuk bermain, bersosialisasi, dan mengembangkan kepribadian mereka,” kata Michael.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak fasilitas bermain di lingkungan mereka, seperti taman bermain dan ruang terbuka hijau.
"Ayunan, perosotan, atau permainan tradisional lainnya bisa menjadi alternatif yang baik untuk membuat anak-anak sibuk tanpa HP. Ini juga membantu mereka belajar berinteraksi dengan teman sebaya,” ujarnya.
Michael menegaskan, peran orang tua tetap menjadi yang utama dalam membimbing anak-anak di era digital ini.
Orang tua tidak boleh hanya melarang anak menggunakan HP, tetapi juga harus memberi contoh yang baik. Jangan sampai anak dilarang main HP, sementara orang tua sendiri sibuk dengan gadget mereka.
Ia juga mengingatkan agar orang tua tidak bosan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bahaya dan dampak buruk penggunaan HP yang tidak bijak.
"Sebagai orang tua, kita harus selalu hadir untuk anak-anak, baik secara fisik maupun emosional. Jangan sampai mereka merasa sendirian dan mencari pelarian ke HP,” pesan Michael.
Michael mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.
“Dengan pengawasan yang baik, fasilitas yang mendukung, dan edukasi yang terus-menerus, kita bisa membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, produktif, dan berkarakter,” tutupnya.