Beranda / Berita / Aceh / Kepala Ma’had Al-Jami’ah Tekankan Pentingnya Sabar dan Ikhlas dalam Mendidik Mahasantri

Kepala Ma’had Al-Jami’ah Tekankan Pentingnya Sabar dan Ikhlas dalam Mendidik Mahasantri

Selasa, 28 Januari 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala UPT. Ma’had Al-Jami’ah dan Asrama UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Syahminan, menekankan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik mahasantri. [Foto: Humas UINAR]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala UPT. Ma’had Al-Jami’ah dan Asrama UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Syahminan, menekankan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik mahasantri, khususnya dalam program Fiqih Tauhid/Praktik Ibadah.

Pesan tersebut disampaikannya dalam kegiatan silaturahmi pengajar program Fiqih Tauhid yang digelar dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Selasa (28/1/2025) di Mushalla Mahasantri Putra Ma’had Al-Jami’ah UIN Ar-Raniry.

Syahminan mengaitkan peringatan Isra Mikraj dengan perjuangan Rasulullah SAW menghadapi berbagai tantangan, termasuk ‘amul huzni (tahun kesedihan).

“Rasulullah selalu sabar dalam segala hal dan selalu mendoakan kebaikan untuk semua orang, baik yang berbuat baik maupun yang berbuat buruk kepadanya,” ujarnya.

Menurutnya, kesinambungan antara peringatan Isra Mikraj dengan program percepatan di Ma’had adalah terus berbuat baik dan bersabar. Meski terkadang jumlah mahasiswa yang mendaftar fluktuatif. Ia mengajak pengajar untuk terus memaksimalkan potensi yang ada.

Ia juga menekankan pentingnya metode pengajaran yang cepat tanggap dan tepat sasaran untuk mendidik dan membimbing para mahasantri. “Sabar dan ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan ini,” tambahnya.

Kepala Bidang Akademik UPT. Ma’had Al-Jami’ah dan Asrama, Taufik, menilai acara ini sangat positif untuk mempererat keakraban di antara keluarga besar Ma’had dan sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali.

Sementara, Koordinator Program Fiqih Tauhid/Praktik Ibadah, Syarif Hidayatullah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat silaturahmi antar pengajar.

“Sebagai hamba Allah, kita harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain serta menjalin kerjasama yang baik, khususnya dalam proses belajar mengajar,” ujar Syarif. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

Berita Terkait
    riset-JSI