Kepala BPOM Aceh: Out Off Stock Medicine di Aceh Itu Tidak Benar
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Kepala Badan POM (BPOM) Aceh, Drs. Abdul Rahim, Apt.,M.Si. [Foto: Dialeksis/ftr/amd]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Badan POM (BPOM) Aceh, Drs. Abdul Rahim, Apt.,M.Si yang diwawancara langsung oleh Dialeksis.com, Kamis (02/09/2021) mengatakan terkait isu kekosongan ketersediaan obat-obat (Out Off Stock Medicine) itu tidak benar.
“Jadi kita memang ada mendengar isu tersebut, obat-obat yang ada hubungannya dengan Covid-19, Out Off Stock Medicine di Aceh dan khususnya di Banda Aceh itu tidak benar, karena kita (BPOM) sudah turun langsung ke lapangan, distributor, penyalur, sarana pelayanan Apotik, jadi saya tegaskan bahwa isu tersebut tidak benar, jadi ketersediaan obat di Aceh khususnya Kota Banda Aceh ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegasnya kepada Dialeksis.com, Kamis (02/09/2021).
Ia mengatakan, adapun obat yang paling diburu oleh masyarakat selama pandemi itu adalah obat-obat yang dapat meningkatkan immune tubuh seperti multivitamin.
“Memang obat-obat yang diberikan kepada masyarakat yang terkena Covid-19 itu disediakan oleh pemerintah meskipun itu izin penggunaan dalam masa darurat oleh BPOM, yang obat seperti itu disediakan oleh fasilitas pemerintah (Rumah sakit) secara gratis, namun tidak bisa didapatkan tanpa izin dari pemerintah (Resep Dokter), dan kemudian ada juga obat yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat itu seperti multivitamin untuk meningkat daya tahan tubuh,” jelasnya.
Kemudian Dirinya menyampaikan, Covid-19 ini adalah virus, jadi ketika daya tahan tubuh orang itu bagus dengan sendirinya virus itu akan hilang dengan sendirinya. “Nah dalam hal ini, obat-obat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang paling diburu oleh masyarakat,” tukasnya. [ftr]
Adapun Abdul menyampaikan lagi, kekosongan obat di Aceh dan khususnya di Banda Aceh selalu tersedia. “BPOM selalu berkoordinasi dan mengawasi seperti peredaran obat yang ada di Aceh,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]