Kepala BI Aceh Bersama Mitra Daerah Kawal Pertumbuhan Ekonomi Aceh agar Tetap Stabil
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana
Temu ramah BI Aceh dengan para rekan jurnalis, Selasa (14/2/2023) di Teras Banda Caffe. [Foto: Dialeksis/AU]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P sebut inflasi di Aceh menurun, BI kawal pertumbuhan ekonomi agar tetap stabil.
Ia mengatakan, inflasi di Aceh selama bulan Januari 2023 sebesar 5,52% (yoy) lebih rendah dari Desember 2022 yang sebesar 5,89%. Kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,62% (mtm). Aceh menduduki peringkat ke-7 inflasi tertinggi di Sumatera.
Meski pun demikian, BI terus berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi dan tetap menjaga stabilitas harga. Yang akan berpengaruh mungkin ada pada peningkatan kesejatehraan masyarakat.
Ia juga menyebut, sektor utama adalah sektor pertanian yang masih banyak produksi bahan mentah, ini belum ada industri hilir pertanian. Potensi ini belum ada nilai tambah. Konsumsi rumah tangga mendorong kinerja perekonomian. Bagaimana kemudian permintaan masyarakat bisa direspon oleh produksi dalam membangun perekonomian di Aceh khususnya.
"Kita akan tetap menjaga inflasi itu tetap sehat, juga kita dorong pertumbuhan bersama mitra daerah, tentunya dalam menjaga pertumbuhan ekonomi juga perlu pembiayaan, termasuk banyak potensi ekonomi yang ada di Provinsi Aceh," ucapnya saat temu ramah dengan para rekan jurnalis, Selasa (14/2/2023) di Teras Banda Caffe.
Lanjutnya, inflasi yang sehat 2023 adalah ekonomi yang akan tumbuh, kinerja yang baik, dan menekankan peningkatan ekonomi dengan stabilitas harga yang tetap terjaga.
Hal tersebut dilakukan untuk mengentaskan angka kemiskinan. Jangan sampai angka kemiskinan semakin naik. Sejauh ini, hal yang dapat dilakukan BI bersama mitra daerah, diantaranya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kinerja yang baik, mendorong bisnis UMKM agar omset meningkat, dan mengatur pembiayaan itu sendiri.
"Akan terus kita dorong UMKM naik kelas, ini dilakukan agar nantinya UMKM kita dapat bersaing dengan negara lain dalam ekspor," jelasnya.
Di sisi lain juga, BI juga melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi, yakni dalam mendorong masyarakat yang ada di Aceh maupun pelaku usaha UMKM dan pemerintah daerah untuk meningkatkan transaksi non tunai. [Auliana Rizky]