Beranda / Berita / Aceh / Kenapa Orang Aceh Pilih Berobat ke Luar Negeri? Ini Perspektif Baru Ketua PMI Banda Aceh

Kenapa Orang Aceh Pilih Berobat ke Luar Negeri? Ini Perspektif Baru Ketua PMI Banda Aceh

Kamis, 02 Januari 2025 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Ahmad Haeqal Asri, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Artikel "Kenapa Orang Aceh Selalu Pilih Penang untuk Berobat, Ini Jawabannya" yang dipublikasikan pada Rabu (01/01/2024) telah menarik perhatian luas dari pembaca. Salah satu sudut pandang baru datang dari Ahmad Haeqal Asri, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh, yang memberikan pemikirannya terkait fenomena masyarakat Aceh yang lebih memilih berobat ke luar negeri, khususnya Malaysia.

Menurut Haeqal sapaan akrab dirinya, pilihan masyarakat Aceh berobat ke luar negeri tidak semata-mata karena kualitas pelayanan, tetapi juga faktor psikologis dan budaya.

“Banyak masyarakat merasa bahwa berobat ke luar negeri memberikan rasa aman dan keyakinan lebih besar untuk sembuh. Ada semacam persepsi bahwa fasilitas di luar negeri lebih unggul, meskipun faktanya belum tentu demikian,” ujar Haeqal saat Dialeksis (02/01/2024) meminta responnya.

Ia juga menyoroti pentingnya memperbaiki komunikasi dan pelayanan di fasilitas kesehatan lokal. Menurutnya, rasa percaya masyarakat terhadap layanan medis lokal bisa diperkuat melalui pendekatan yang lebih manusiawi.

“Dokter dan tenaga medis harus lebih mendekatkan diri secara emosional dengan pasien. Sikap ramah, mendengarkan keluhan dengan tulus, dan menjelaskan kondisi medis secara sederhana adalah kunci agar pasien merasa nyaman,” tambahnya.

Haeqal juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan di masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada pengobatan luar negeri.

“Sering kali, masyarakat mencari pengobatan di luar negeri karena kurangnya informasi tentang fasilitas dan keahlian yang sebenarnya tersedia di rumah sakit lokal. Program edukasi kesehatan yang terstruktur bisa menjadi solusi,” ujarnya.

Sebagai Ketua PMI Kota Banda Aceh, Haeqal juga menyoroti aspek kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan. Ia menyarankan agar rumah sakit lokal memperkuat sistem penanganan pasien darurat, khususnya bagi kelompok rentan seperti masyarakat kurang mampu.

“Layanan kesehatan harus inklusif dan tidak hanya berfokus pada profit. Kita harus memastikan bahwa semua orang, tanpa terkecuali, mendapatkan pelayanan yang layak. Ini adalah salah satu prinsip dasar kemanusiaan,” tegasnya.

Selain itu, Haeqal mengajak pemerintah dan pihak terkait untuk melihat pengobatan sebagai bagian dari pengalaman holistik. Ia mencontohkan, banyak pasien yang memilih berobat ke luar negeri karena mereka juga ingin menikmati suasana baru sebagai bagian dari proses pemulihan.

“Konsep health tourism bisa menjadi peluang besar bagi Aceh. Dengan memadukan layanan medis berkualitas dan destinasi wisata yang menarik, kita bisa membuat Aceh menjadi tujuan pengobatan, bukan hanya tempat keberangkatan,” pungkasnya.

Ahmad Haeqal Asri berharap agar ke depan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Aceh mampu membangun sistem layanan yang tidak hanya profesional, tetapi juga penuh empati, sehingga masyarakat merasa bangga dan percaya untuk berobat di tanah sendiri.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI