kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kenaikan Harga BBM Harus Dikaji Kembali, MyPertamina Diutamakan Dalam Salurkan BBM Subsidi

Kenaikan Harga BBM Harus Dikaji Kembali, MyPertamina Diutamakan Dalam Salurkan BBM Subsidi

Sabtu, 01 Oktober 2022 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

[Foto: For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ditengah angka Inflasi yang tinggi, Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) merangkak naik. Hal ini tentu menjadi suatu kekhawatiran bagi sejumlah pihak terhadap kebijakan naiknya harga BBM. 

Kenaikan harga BBM ini akan berdampak bagi masyarakat kelas bawah yang dimana baru saja dihantam oleh pandemi Covid-19. Di Tengah masyarakat tengah memperbaiki taraf ekonominya pasca pandemi Covid-19, justru pemerintah malah menaikkan harga BBM.

Ketua Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (Lemkaspa) Aceh Timur, Sanusi Madli menyampaikan, kenaikan harga BBM ini memang menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat kelas menengah kebawah. 

“Di Tengah masyarakat memperbaiki ekonominya pasca pandemi kini malah dihantam kembali dengan naiknya harga BBM,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (1/10/2022).

Dia mengatakan, dengan naiknya harga BBM tentu akan membuat masyarakat kesulitan. Jika berkaca situasi di Aceh Timur, angka kemiskinan pasti akan naik dengan naiknya harga BBM. 

“Naiknya harga BBM ini juga pasti akan diikuti dengan naiknya harga bahan pokok. Presiden Indonesia meluncurkan BLT atau Bantuan Sosial (Bansos) dengan tujuan membangkit stimulus masyarakat, namun faktanya BLT itu tidak sepadan dengan dampak yang dialami oleh masyarakat,” tukasnya.

Lanjutnya, dikhawatirkan jika ini tidak segera dikaji kembali (Kenaikan harga BBM_Red)) angka pengangguran bisa semakin meningkat secara tidak langsung juga diikuti dengan naiknya angka kemiskinan. “Yang pasti naiknya harga BBM ini bukanlah kabar baik bagi kita warga Aceh,” tegasnya.

 Sanusi juga mengatakan, seharusnya BBM ini masih disubsidi dengan menunda proyek infrastruktur lainnya. Contohnya adalah Proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang memungkinkan untuk ditunda yang dimana bisa dialihkan Subsidi BBM. 

“Jika kabarnya BBM Subsidi digunakan oleh orang kaya, seharusnya hanya metode saja yang harus dikaji kembali an diperbaharui sehingga dapat meminimalisir hal tersebut dan membuat penyaluran BBM Subsidi lebih tepat sasaran, salah satunya dengan program My Pertamina,” ucapnya.

“Seharusnya BBM Subsidi jalan terus, My Pertamina jalan juga. Jangan malah BBM Subsidi stop. Kita baru saja dihantam dengan Pandemi Covid-19 selama 2 tahun lamanya. Kita sangat berharap adanya kajian ulang terhadap kenaikan harga BBM ini,” pungkasnya. [ftr/bna]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda