kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kena Tendang, Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRK Bireuen Sempat Memanas

Kena Tendang, Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRK Bireuen Sempat Memanas

Senin, 12 Oktober 2020 20:20 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajrizal
[Foto: Fajrizal/Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Bireuen menolak pengesahan Undang-undang Omnibuslaw Cipta Kerja pada Senin (12/10/2020) di depan kantor DPRK Bireuen sempat memanas.

Mahasiswa dan polisi sempat saling dorong. Bahkan tiga mahasiswa sempat ditendang aparat keamanan dalam kerumunan dalam aksi saling dorong mendorong.

Amatan Dialeksis.com setelah melakukan orasi diatas mobil Sound Sytem hampir satu jam lebih, selanjutnya mahasiswa membakar ban bekas dan membakar replika kerenda Puan Maharani ketua DPR RI politis PDI-P.

Karena tak kunjung diterima DPRK Bireuen selanjutnya Mahasiswa merapatkan barisan mencoba menerobos brikade polisi. Aksi dorong mendorong pun tak dapat dihindari.

Dalam aksi dorong tersebut tiga mahasiswa satu dari Universitas Uniki dan Umuslim sempat terkena tendangan kaki aparat setempat. Aksi tersebut tak berlangsung lama langsung dilerai Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat.

Selanjutnya ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar didampingi Bupati Bireuen Muzakkar A Gani beserta Kapolres menemui Mahasiswa. Mahasiswa Korlap Aksi Yogaswara menyodorkan sejumlah tuntutan di antaranya meminta Bupati Bireuen, Ketua DPRK Bireuen menolak pengesahan Omnibuslaw Cipta Kerja.

Mendesak Presiden untuk menertibkan Perpu, mengecam pihak-pihak yang menyetujui pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja, dan yang terakhir mahasiswa meminta menolak penyederhanaan regulasi terkait perizinan Amdal dan aturan pertambangan yang mengancam kelestarian SDA.

Sebelum membubarkan diri, mahasiswa menghadap Kapolres Bireuen meminta Kapolres untuk dapat memproses anggotanya yang menendang Mahasiswa. (Fajrizal)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda