DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PT. Eco Green Tirta Buana melakukan pertemuan dengan PT. Pembangunan Aceh (PEMA) di Banda Aceh.

Pertemuan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan kontrak Kerja Sama Operasi (KSO) antara kedua belah pihak dengan tujuan mengembangkan sektor pertanian di wilayah Aceh.

Direktur Utama PT. Eco Green Tirta Buana, Andri Muazzam mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk memajukan sektor pertanian, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mendukung pembangunan ekonomi di Aceh. 

Pertemuan ini langkah awal yang kokoh dalam mewujudkan visi bersama untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan, produktif, dan berdaya saing tinggi di Aceh. 

"Kerjasama ini dengan harapan dapat memberikan manfaat maksimal bagi Aceh dan memperkuat posisi Indonesia dalam pertanian berkelanjutan," kata Andri Muazzam kepada Dialeksis.com, Senin (20/11/2023).

Andri Muazzam mengatakan pada awal tahun 2023, rencana diversifikasi bisnis dimulai dengan produksi selada hidroponik yang diperkirakan dapat menghasilkan panen sebanyak 12 ton. 

Proyek berikutnya adalah produksi melon dengan estimasi panen mencapai 70 ton. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

"Sebagaimana yang diketahui bahwa sektor pertanian di Aceh memiliki potensi besar yang belum diberdayakan secara optimal," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT. Pembangunan Aceh, Edwar Salim mengatakan PT. Pembangunan Aceh sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Aceh, berkomitmen untuk mendukung diversifikasi bisnis yang diusulkan oleh PT. Eco Green Tirta Buana.

Meskipun Aceh dikenal dengan kondisi lahan yang subur dan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan tanaman, namun pemanfaatannya belum sepenuhnya memenuhi potensinya. 

Dengan kontribusi lebih dari 30% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh, sektor pertanian memegang peranan strategis dalam pengembangan ekonomi daerah.

"Kami melihat Aceh sebagai ladang yang subur untuk inovasi pertanian. Dengan kolaborasi ini, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengembangan sektor pertanian di wilayah ini," pungkasnya.