Kembangkan Sektor Migas, BPH Migas Jalin Kerja Sama dengan USK
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menjalin kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) dalam rangka mengembangkan sektor migas, baik di Aceh maupun nasional.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dengan Kepala BPH Migas Dr. Ir M. Fanshurullah Asa MT, Senin (10/5/2021).
Kerja sama ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan pembahasan tindak lanjut nota kesepahaman antara Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dengan BPH Migas, yang telah ditandatangani pada 17 Februari 2021 di Jakarta.
Lalu dilanjutkan dengan pembahasan bersama antara BPH Migas, USK, Pemerintah Aceh, PT. Perta Arun Gas dan PT. Pupuk Iskandar Muda tentang prospek dan pengembangan pemanfaatan LNG di Provinsi Aceh.
"USK sangat berterima kasih atas kepercayaan BPH Migas yang telah melibatkan perguruan tinggi ini untuk mendukung pengelolaan sektor migas di Indonesia," ucap Rektor dalam sambutannya.
Adapun ruang lingkup kerja sama ini terkait beberapa bidang. Di antaranya adalah penelitian dan perencanaan bersama di bidang hilir migas, pengembangan sumber daya manusia di sektor migas, penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan fasilitas lain yang dimiliki kedua belah pihak, penempatan tenaga ahli sebagai tenaga konsultan atau “part-time”, pertukaran informasi atau data ilmiah dan lainnya.
"Kerja sama ini sangat berarti bagi USK. Sebab hal ini dapat mendukung pelaksanaan program Kampus Merdeka di USK. Di antaranya adalah mahasiswa dapat mengikuti kegiatan magang di BPH Migas," kata Rektor.
Di sisi lain, Rektor mengungkapkan, sebelum MoU ini USK juga telah melakukan kerja sama dengan perusahan Migas lain. Seperti dengan Perta Arun Gas dalam pengembangan berbagai infrastruktur pendukung migas.
Kepercayaan ini tidak lepas dari ketersediaan SDM dan infrastruktur yang dimiliki USK. Untuk SDM misalnya, saat ini USK memiliki lebih dari 300 doktor (Phd) yang merupakan lulusan perguruan tinggi terkemuka di dunia.
“Terima kasih atas kepercayaan BPH Migas. Kita sangat siap untuk melakukan kolaborasi. Karena secara SDM dan Infrastruktur, USK adalah salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini,” ucap Rektor.
Sementara itu, Fanshurullah Asa menjelaskan saat ini BPH Migas telah membuka peluang kerja sama dengan 34 perguruan tinggi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sudah 8 perguruan tinggi yang menandatangani MoU.
"USK merupakan perguruan tinggi kesembilan yang digandeng BPH Migas. Kami menilai USK adalah perguruan tinggi yang sangat istimewa. Salah satunya adalah USK termasuk perguruan tinggi yang sangat produktif," ujar Fanshurullah
Karena inilah, BPH Migas merasa sangat perlu untuk berkolaborasi dengan USK. Oleh sebab itu, Tim BPH Migas sengaja melakukan perjalanan darat dari Jakarta hanya untuk merealisasikan kerja sama ini.
“Jadi MoU ini sangat spesial. Kami jemput dengan perjalanan darat 3000 KM. Kalau dengan yang lain, MoU nya by Zoom. Karena kami tahu USK ini sangat produktif,” ucapnya.
Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal mengatakan, pihaknya mendukung penuh kerja sama ini. Menurutnya, kesepakatan ini adalah bentuk sinergisitas antara dua badan pemerintah yang dapat saling mendukung sesuai fungsinya.
“Kerja sama ini kami harapkan dapat segera ditindak lanjuti. Dan tentunya BPMA akan ikut terlibat dan mendukung nota kesepahaman ini,” ucapnya.
Begitu pula Pemerintah Aceh, yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemprov Aceh Ir. Mawardi. Menurutnya, kesepakatan ini pada dasarnya untuk mendukung pengelolaan migas di Aceh. Untuk itulah, Pemerintah Aceh mengucapkan selamat atas terealisasinya kerja sama ini.
“Semoga poin MoU ini dapat segera terealisasikan sesuai amanat UU No 6 tahun 2011 tentang Pemerintah Aceh dan PP No 23 2015 tentang pengelolaan bersama sumber daya alam migas di Aceh,” ucapnya. [HU]