kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / KEK Arun Belum Ada Profit, Ternyata Ini Masalah Utamanya

KEK Arun Belum Ada Profit, Ternyata Ini Masalah Utamanya

Selasa, 20 Desember 2022 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Ilustrasi. [Foto: iStock]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun sampai hari ini belum membawakan hasil apapun dan bahkan juga berdampak besar untuk Aceh. 

Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwier MM mengatakan yang menjadi permasalahannya di KEK Arun ini adalah penguasaan lahan.

“Lahan di KEK Arun sebagian besarnya itu masih miliknya LMAN,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (19/12/2022) ketika dijumpai langsung di Kantor Disperindag Aceh.

Lanjutnya, terakhir itu disepakati bahwa itu dibentuk Konsorsium.

“Jadi pemegang lahan disitu ada LMAN, Pertamina, Pelindo, dan PIM. Sebagian besar aset dan lahan itu diserahkan ke Departemen Keuangan dan dikelola oleh LMAN,” ungkapnya.

“Saat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo saat itu (KEK Arun_Red) lahan itu masih pada masing-masing perusahaan tersebut. Namun, karena saat itu Aceh ingin berpartisipasi maka masuklah PT PEMA dan akhirnya terbentuklah sebuah Konsorsium yang akhirnya melahirkan PT Patriot sebagai operator daripada KEK Arun,” jelasnya.

Kadisperindag Aceh, Ir. Mohd.Tanwier, MM. [Foto: Dialeksis/Alfatur Rizky]Kadisperindag Aceh, Ir. Mohd.Tanwier, MM. [Foto: Dialeksis/Alfatur Rizky]

Walaupun demikian, PT Patriot juga mengalami kesulitan karena lahan daripada KEK Arun ini masih dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

“Jadi ada kesepakatan, yakni menyetorkan masing-masing sahamnya. Dan yang menyetor itu hanya PT PIM dan PT PEMA. Sehingga mengambang-ngambang terus seperti ini,” jelasnya kembali.

“Tidak mungkin kita mengelola diatas lahan orang lain. Katakanlah jika ada investasi ke KEK Arun, ya barangnya LMAN punya,” tambahnya.

Upaya Pemerintah Aceh

“Sejauh ini yang saya pahami, sejak Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki karena diajak untuk bertemu dengan beberapa Menteri Investasi, Menko Ekonomi, PT Pelindo dan lainnya, pada intinya mereka semua berkeinginan agar KEK Arun itu maju,” ujarnya.

Dia mengharapkan agar permasalahan KEK Arun ini harus segera diselesaikan.

“Lahan ini mau diapakan?. Apakah Pemerintah Aceh harus meminta lahan tersebut sebagai pengelola atau lainnya?, tapi kan nilai asetnya itu belum berubah sejak awal. Kalau dulu itu aset tersebut masih ready use (Siap pakai), tapi kalau sekarang apa masih sama?,” tukasnya.

Kendala PT Patriot

Dia juga mengatakan, dalam konsorsium itu maka lahirlah PT Patriot sebagai pengelola daripada KEK Arun yang kebetulan pimpinannya merupakan salah satu pegawai PT PIM.

Selanjutnya »     “Inikan jadinya tidak ada jalan, karen...
Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda