Kejam, Satu Gajah Sumatra Mati Tanpa Kepala, Diduga Dibunuh Pemburu
Font: Ukuran: - +
Reporter : hakim
Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di kawasan Jambo Reuhad, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu (11/7). Satwa dilindungi ini diduga dibunuh pemburu gading, karena bangkainya tanpa kepala. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Idi - Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di kawasan Jambo Reuhad, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Minggu (11/7). Satwa dilindungi ini diduga dibunuh pemburu gading, karena bangkainya tanpa kepala.
"Setelah kami menerima informasi dari kepolisian ada seekor gajah mati, kami langsung mengerahkan tim ke lokasi. Dugaan sementara, gajah tersebut mati karena perburuan gading," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Senin (12/7).
Berdasarkan kondisi bangkai gajah, pelaku diduga memotong kepala gajah lalu membawanya ke tempat lain untuk mengambil gadingnya. "Ini dugaan sementara. Untuk pastinya akan dilakukan olah tempat kejadian perkara serta nekropsi atau autopsi guna memastikan penyebab kematian gajah tersebut," kata Agus.
Menurut dia, tim BKSDA bersama petugas Polres Aceh Timur dan Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih menyelidiki penyebab gajah itu.
"Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan Balai Gakkum untuk memastikan penyebab kematian. Dugaan sementara karena perburuan," ucap Agus seperti dilansir Antara.
Gajah sumatera termasuk satwa liar dilindungi dan tergolong sebagai spesies yang berada di ambang kepunahan menurut organisasi konservasi internasional The International Union for Conservation of Nature (IUCN).
BKSDA Aceh mengimbau masyarakat ikut menjaga kelestarian satwa liar seperti gajah sumatera dengan tidak merusak hutan yang merupakan habitat mereka dan tidak melakukan perburuan.
"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," pungkas Agus. [HAK]