Kegiatan Panen Bawang Merah SMK PP Negeri Saree, Pemanfaatan Teknologi Dekomposer MA-11
Font: Ukuran: - +
Kegiatan Panen Bawang Merah SMK PP Negeri Saree [Dok. Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Saree - Pada tanggal 17 Juni 2021, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Bpk. Achris Sarwani bersama stakeholders terkait menghadiri panen bersama komoditas bawang merah demplot pertanian terpadu klaster ketahanan pangan menggunakan teknologi dekomposer MA-11 di SMK PP Negeri Saree.
Panen bawang merah dilakukan pada usia 60 hari dimana tanam bawang merah dilakukan pada tgl 17 April 2021 dan panen hari ini di lahan lebih kurang 2.000 m2 menghasilkan panen 10 s.d 12 ton per Ha. Sebagai informasi selama masa tanam, lahan sempat 2 kali direndam banjir karena hujan intensitas tinggi, namun bawang merah tetap bertahan dan panen dengan hasil yg baik. Selain itu, lahan tanam juga merupakan lahan baru yg kondisi tanahnya sdh tidak subur.
Bpk. Achris Sarwani mengharapkan demplot SMK PP Negeri Saree dapat menjadi contoh bagi petani dan sebagai pusat pelatihan organik. Selain itu, beliau juga berharap kehadiran toko organik yang menjual pupuk organik dan hasil tanaman organik. Lebih lanjut, Bpk. Achris Sarwani juga berharap kepada Bank Aceh Syariah pada saat nya dapat membantu petani dalam pembiayaan untuk meningkatkan bisnis pertanian dan pendapatan.
Stakeholders yang hadir pada kegiatan panen bawang merah hari sebagai berikut:
Undangan kemaren yang diplang:
1. Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh (Sekdis);
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (Kasie Ekonomi);
3. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Kabid Program);
4.Dinas Pertanian Aceh Besar (Kabid);
5. Dinas Pendidikan Dayah (Kepala Bdg. SDM);
6. Masyarakat Pertanian Organik Indonesia;
7. Plt. Camat Lembah Seulawah;
8. Kapolsek Lembah Seulawah;
9. Danramil Lembah Seulawah;
10. Kepala SMK PP Negeri Saree;
11. Pengawas Pembina SMK PP Negeri Saree;
12. Kepala UPT BBH Saree ;
13. Kepala BBP Kec. Lembah Seulawah;
14. Kepala UPT Inkubator Dinas Peternakan Saree;
15. Pengamat OPT Kec. Lembah Seulawah;
16. Bank Aceh Syariah Cabang Jantho.
Testimoni Stakeholders dalam Kegiatan Panen Bawang Merah Organik di SMK PP Negeri Saree:
Bpk. Andre Wardani - Kepala Cabang Bank Aceh Syariah Jantho:
Kami sangat mendukung program pupuk organik yang diinisiasi oleh BI Aceh di Saree. Penggunaan pupuk organik sangat membantu masyarakat dengan biaya murah dan hasilnya bagus. Bank Aceh akan mensupport untuk masyarakat dan nasabah yg membutuhkan dana sesuai dengan prosedur yg berlaku.
Bpk. Fadil - DPMG Aceh:
MA-11 merupakan revolusi pertanian. Indonesia merupakan negara agraris dengan Aceh yg mayoritas warganya bekerja di sektor pertanian. Dengan keunggulan petani-petani yangg luar biasa di kampung-kampung dimana mereka bekerja sangat keras namun hasil/ dampaknya masih kurang menggigit untuk mendongkrak kesejahteraan mereka. MA-11 menjadi revolusi, karena saat mereka bekerja dan berusaha kuat, nilai tambah dan hasilnya terbukti seperti yang kita lihat pada praktek di demplot. Ada kelompok kami juga yang menggunakan MA-11 di pengolahan pakan ternak. Kuncinya nanti bagaimna stakeholders dapat menyosialisasikan secara masif dan melakukan edukasi publik.
Bpk. Azanuddin Kurnia - Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan:
Alhamdulillah kita baru saja melaksanakan panen organik terhadap program tanaman bawang merah setelah 2 bulan penanaman. Secara pribadi maupun kedinasan, kami mengapresiasi kegiatan ini yang dilaksanakan di SMK PP Negeri Saree dan sangat berterima kasih. Kami berharap kegiatan ini dapat menyebar ke seluruh Aceh, tidak hanya di SMK PP Negeri Saree dan ini menjadi contoh pertama kepada kami yg bekerja di sektor pertanian dan masyarakat yang bekerja sebagai petani.
Organik ini banyak keuntungannya, yang pertama dapat mengurangi biaya produksi dan hasilnya dapat meningkatkan dari hasil yang biasa. Perlu ada pemahaman/edukasi, karena masih banyak yang ingin instan dan cepat, tetapi apabila kita telah berpikir untuk jangka panjang, maka kegiatan ini akan memperbaiki struktur tanah, menghasilkan komoditi pangan yang sehat, dan pada akhirnya harga juga akan bersaing. Apabila ini sudah menyebar ke seluruh Aceh, maka Aceh dapat menjadi wilayah penghasil organik, bukan tidak mungkin, sehingga diperlukan kerja sama dan menyebarkan virus kebaikan kepada yg lain. Hasil panen yang sudah kita lihat adalah tonggak sejarah kepada kita semua untuk terus berjuang.
Bpk. Mustafa Kamil - Plt. Camat Lembah Seulawah:
Menyambut dengan gembira adanya sistem pemanfaatan pupuk organik MA-11 yang notabenenya dibuat menggunakan limbah peternakan (sapi, kambing, bahkan dari urindll) karena dari hasil yang kita lihat setelah penggunaan pupuk organik ini, akan meningkatkan sistem tanam yang cepat dan hasil panen yang bagus. Seperti yg kita lihat di Ie Alang yg menanam padi dengan hasilnya meningkat 2x lipat juga penanaman bawang merah yang kami laksanakan pada bulan april lalu dapat dipanen hari ini, walaupun telah ditimpa curah hujan yg tinggi dalam beberapa bulan ini, namun hasil panen bawang masih cukup memadai. Sehingga tidak ada salahnya jika pemerintah daerah ikut berpartisipasi dalam mengembangkan sistem pupuk organik ini dan akan menghasilkan makanan-makanan organik jg yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Saat ini masyarakat menginginkan makanan yang tidak mengandung unsur kimia karena bila mengonsumsi makanan dengan unsur kimia dapat mengakibatkan efek samping di masa depan. Kita harapkan SMK PP Negeri Saree dapat menjadi pusat pengadaan pupuk organik di masa depan.
Bpk. M. Amin - Kepala SMK PP Negeri Saree:
Alhamdulillah hari ini pada tanggal 17 Juni 2021 kami telah melakukan panen bawang merah organik kerja sama dengan BI Aceh dengan menggunakan MA-11 yg sebelumnya ditanam pada tanggal 17 April selama 2 bulan. Bantuan dr BI Aceh berupa laboratorium MA-11 dalam dua bulan telah menghasilkan MA-11 sebanyak 1.000 liter. Kemudian di lapangan, bawang merah dipanen dan alhamdulillah dihadiri oleh SKPA dan stakeholders. Kami atas nama pimpinan SMK PP Negeri Saree mengucapkan ribuan terima kasih kepada BI Aceh yang telah bekerja sama dengan baik dan menghadirkan pelaku serta pengambil kebijakan di Aceh sehingga harapannya program integrated farming menggunakan MA-11 dapat terus berkembang. Kami juga akan terus mengevaluasi kekurangan yang ada. Kami juga mengharapkan produk ini dapat membumi di Aceh serta masyarakat lain dapat bekerja sama dengan kami.