kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kecewa Tak Kunjung Selesai Mengurus KTP, Seorang Warga Pecahkan Kaca Didukcapil Pijay

Kecewa Tak Kunjung Selesai Mengurus KTP, Seorang Warga Pecahkan Kaca Didukcapil Pijay

Jum`at, 05 Oktober 2018 08:31 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Meureudu - Kecewa karena Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang diurusnya sudah dua hari tak kunjung selesai, seorang warga Gampong Meunasah Baro, Kecamatan Bandar baru, Hadiah Ihdini (17), memecahkan kaca kantor Kependudukan setempat dengan melempar batu.

Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu siang, (03/10/2018). 

"Pelaku pelemparan kaca kantor diduga mengalami gangguan jiwa," kata salah satu pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pidie Jaya (Pijay), yang enggan disebut namanya Kepada DIALEKSIS.COM (04/10/2108) 

Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh Fauzi (36), warga Kecamatan Trienggadeng, dia kecewa lantaran kelakuan petugas yang tidak bertanggung jawab atas hilangnya surat pindah keponakannya yang bernama Suryani, pindahan dari Sumatera Utara dengan nomor penerimaan petugas pencapil Pijay, SKP/KK/10/49150 hilang setelah di terima petugas Kantor Disdukcapil setempat. 

"Surat Pindah keponakan saya dari Sumatera Utara ke Pidie Jaya sudah saya serahkan ke petugas seminggu yang lalu. Ketika saya datang untuk mengambilnya dengan membawa bon penerimaan dari petugas, eh malah mereka tidak tahu entah ditaruk dimana.anehnya lagi, sudah tiga kali saya datang, mereka bilang belum mencarinya," kata Fauzi.  

Ihwal kehilangan surat pindah tersebut, petugas langsung menyuruhnya menyuruhnya untuk membuat laporan hilang kepada polisi. "Padahal yang membuat hilang pihak dikantor dinas, kok malah disuruh buat surat hilangnya." Jelas Fauzi.  

"Dimana tanggung jawab para pekerja kantor catatan sipil ini. Mereka ceroboh dan tidak bertanggung jawab dalam bekerja," kata Fauzi, dengan nada emosi.  

Idawati, petugas pendataan pada pencatatan sipil yang disambangi dalam ruang kerjanya mengatakan, meminta masyarakat untuk tetap bersabar dalam mengurus keperluannya. 

"Masyarakat memang tidak sabar. Benarpun kita buat, tetap dinilai salah. Inilah resiko kami," kata Idawati singkat.  

Sementara, Helmi S.STP M.Si, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pidie Jaya, dalam klarifikasinya pasca dipecahkan kaca jendela oleh salah seorang pembuat KTP mengatakan, pelaku merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa. 

Terkait lamanya siap pembuatan KTP atau surat kependudukan lainnya, Helmi berdalih karena selama pendaftaran CPNS online tiap hari mencapai 300 orang lebih yang membuat perlengkapan administrasi di disdukcapil. 

"Selama ini hampir tiap hari mencapai 300 lebih masyarakat yang membuat surat di sini, ya, KTP, Akta Kelahiran, KK dan berbagai macam keperluan lain. Sedangkan penyediaan blanko E-KTP persediaannya cukup. Tidak ada yang kurang." Jelas Helmi. (BP)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda