kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kebakaran Paling Sering Terjadi, Begini Tips Pencegahan dari BPBA

Kebakaran Paling Sering Terjadi, Begini Tips Pencegahan dari BPBA

Sabtu, 08 Juni 2019 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi kebakaran. 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pengelola Bencana Aceh (BPBA) mencatat, kebakaran menempati posisi puncak dalam daftar kejadian bencana di Aceh selama Januari - Mei 2019. 

"Kebakaran masih menjadi bencana paling banyak terjadi, terutama kebakaran pemukiman," ungkap Kepala Pelaksana BPBA, T Ahmad Dadek, kepada Dialeksis.com, Sabtu (8/6/2019).

Setidaknya, menurut BPBA, tercatat 105 kali bencana kebakaran melanda Aceh selama semester pertama tahun ini dengan kerugian mencapai Rp 22,7 miliar lebih.

Untuk itu, Ahmad Dadek menegaskan, mencegah dan mengatasi kebakaran bukan hanya tanggung jawab Dinas Pemadam Kebakaran. Namun, masyarakat secara umum wajib ikut serta untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran terutama di lingkungan kerja atau di rumah masing-masing.

Guna mengantisipasi kebakaran, BPBA menyarankan masyarakat Aceh, membiasakan memeriksa peralatan listrik di lingkungan kerja atau tempat tinggal, sebagai berikut:

1) Memperbaiki setiap sambungan yang longgar, karena sambungan longgar dapat menyebabkan kabel panas dan kemudian akan terbakar;

2) Menghindarkan penggunaan instalasi atau kabel tidak standar;

3) Menyesuaikan besarnya ukuran kabel/wayer dengan kebutuhan termasuk besarnya arus yang akan digunakan;

4) Hindari penggunaan steker yang bertumpuk;

5) Bagi yang menggunakan kompor gas, bila tercium bau gas yang bocor, atasi dengan cara mencabut regulator gas dari tabung, segera buka semua jendela atau pintu agar gas yang bocor di ruangan dapat keluar, jangan menghidupkan atau mematikan lampu atau peralatan listrik yang terpasang karena dapat menyebabkan percikan api dan dapat langsung menyambar ke gas yang sudah ada dalam ruangan akibat kebocoran. Bila lampu di sekitar kompor gas sedang menyala, jangan matikan lampu listrik dan bila lampu memang sedang mati jangan hidupkan;

6) Tidak membiarkan lilin atau lampu teplok tetap menyala pada saat akan pergi keluar rumah dan jangan letakkan lilin di atas benda yang mudah terbakar sebaiknya pakai alas;

7) Awasi penggunaan peralatan listrik, tidak disarankan menggunakan arus listrik terlalu berlebihan, misalnya mengambil arus dari 1 titik atau penggunaan steker yang bertumpuk;

8) Bila masih menggunakan kompor minyak tanah tidak dibenarkan menambah minyak kompor pada kompor sedang menyala;

9) Isilah minyak genset pada saat hari masih terang (pagi/siang atau sore hari) agar lebih mudah dipantau bila pada saat mengisi BBM ke mesin Genset terjadi tumpahan pada mesin atau di lantai. Tumpahan BBM pada mesin Genset dapat membahayakan bila Genset dihidupkan kemungkinan besar ada percikan api dari busi mesin yang menyebabkan tiba-tiba terjadi kebakaran;

10) Sebaiknya siapkan lampu emergency di rumah daripada menggunakan lilin atau lampu teplok;

11) Jangan biasakan menggunakan Laptop di atas kasur atau tempat tidur karena Laptop akan panas disebabkan hawa panas dari kipas pendinginnya tidak keluar dan rawan sekali terjadi kebakaran terutama pada saat anda tinggalkan atau anda sendiri tertidur;

12) Hindari meninggalkan puntung rokok di asbak atau meletakkan dan membuang puntung rokok sembarangan pastikan bahwa puntung rokok telah benar-benar mati;

13) Awasi penggunaan obat nyamuk bakar, jangan terlalu dekat dengan tempat tidur atau di bawah gantungan baju karena bisa saja sewaktu-waktu baju yang anda gantungkan terjatuh ke obat nyamuk bakar;

14) Siapkan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang siap-pakai di lingkungan kerja atau di rumah dan gunakan bila sewaktu-waktu diperlukkan untuk memadamkan api;

15) Waspada lingkungan sekitar dengan mengadakan simulasi di lingkungan kerja;

16) Periksa semua peralatan pendukung untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di lingkungan anda seperti APAR, Hidran Kebakaran, Alat Pendeteksi Kebakaran dan Alarm Kebakaran yang anda miliki. Bila bangunan belum memiliki sarana prasarana di atas, disarankan agar segera melengkapinya sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku;

17) Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau pada saat angin kencang.

Ahmad Dadek berharap masyarakat bisa belajar bagaimana memadamkan api sebisa mungkin. Apabila kompor terbakar, segera padamkan dengan menggunakan kain atau goni yang sudah dibasahi terlebih dahulu.

"Bila ternyata api tidak mampu anda padamkan, utamakan keselamatan diri anda dan orang-orang yang ada di dalam gedung/bangunan dan segeralah minta bantuan kepada masyarakat sekitar anda sambil berteriak-teriak minta tolong serta upayakan agar segera menghubungi dinas pemadam kebakaran setempat dan berikan informasi yang jelas dan lengkap seperti apa yang terbakar dan dimana lokasinya," tambah Dadek. (PD)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda