“Jadi tidak hanya blok B saja, ada juga Blok Meuligoe di Aceh Timur, Blok Arakundo di Aceh Utara, dan yang masih dalam proses itu Blok Sigli-Bireuen (Onshore) yang sudah masuk dalam tender,” katanya kepada Dialeksis.com ketika dikonfirmasi melalui via telepon.

Lanjutnya, untuk kawasan Blok B saat ini tengah dilakukan proses seismik dan sedang berlangsung. “Ini lokasinya berbeda-beda namun tetap dalam kawasan Blok B,” tambahnya. 

“Kalau Blok Sigli-Bireuen karena didarat ini prosesnya akan dipercepat,” katanya lagi. 

Lanjutnya, untuk Blok B saat ini sedang sedang dilakukan seismik dan juga sedang dilakukan pengeboran. “Maka kita ini sebenarnya sangat mengapresiasi Blok B, dimana-mana itu seismik dulu, kemudian diolah data dulu, kemudian baru dilakukan pengeboran. Ini keduanya berjalan dengan menggunakan data lama masa Exxon,” ujarnya. 

“Karena inikan resikonya tinggi dan juga tidak murah untuk melakukan satu kali pengeboran. Tentu ini sangat mengedepankan K3, karenakan target pemerintah itukan 1 juta Barrel Oil,” tambahnya.

Oleh karenanya, banyak hal yang harus dilakukan saat ini, Improvisasi, dan pengolahan data. Dia mengatakan, bahwa tim yang bekerja juga dibantu oleh Tim K3S itu selalu melakukan evaluasi ulang terhadap data-data produksi. 

“Kita bekerja saat ini harus coba lihat lagi data-data lama dengan menggunakan software terkini, untuk mendapatkan celah baru. Sehingga, kita bisa punya pegangan yang lebih kuat untuk melakukan eksploitasi yang baru,” pungkasnya. [ftr/bna]