DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Aktivis Aceh Kautsar Muhammad Yus menyebutkan, dalam momentum perdamaian Aceh, sebagai hal untuk Mengenang teman-temang yang meninggal dan hilang dalam perjuangan.

“Banyak hal yang belum kita capai khususnya kesejahteraan umum yang patut dirasakan seluruh masyarakat Aceh. Perjuangan ini sangat yakin akan mampu dilaksanakan oleh masyarakat Aceh sendiri melalui jalur perjuangan politik dan mekanisme dialog dengan banyak elemen baik ditingkat Aceh, nasional mahupun internasional,” tulis Kautsar di akun Facebook pribadinya.

Dirinya menambahkan, satu catatan penting kenapa capaian politik MoU Helsinki dan UUPA bisa tercapai hingga sedemikian karena semua kita baik Aceh mahupun pihak Indonesia berani membuka pikirannya melampaui aras politik kebangsaan yang ada dengan mengedepankan kebebasan dan kemanusiaan.

“Bila kita ingin melampaui sebuah keadaan dan situasi maka beranilah membuka pikiran melampui aras yang ada. Tanpa keberanian itu kita akan terus berkutat dalam siklus politik tahunan atau lima tahunan,” tulis Kautsar.

Politik memang sudah berubah. Situasi dan suasana juga berubah. Atmosfir zaman sudah tak lagi sama. Tapi semua orang masih menyimpan semangat dan harapan bahwa semua kita patut sejahtera dan hidup dengan penuh kelayakan sebagaimana mimpin Hasan Tiro ketika ia mendeklarasikan perjuangannya.

Semua terpulang kekita. Bukan orang lain. Sejatinya semua pihak diluar Aceh -saya merasa- mereka juga ingin melihat kita maju’, tutunya.

“Selamat Hari Perdamian Untuk Masyarakat Aceh,” pungkas Kautsar.