Beranda / Berita / Aceh / Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas Covid-19 Nasional Pantau Protkes

Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas Covid-19 Nasional Pantau Protkes

Jum`at, 13 Agustus 2021 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kasus harian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) catat angka tertinggi, 411 orang. Pasien yang sembuh juga mencapai 383 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia sembilan orang. Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional pantau protokol kesehatan 611.361 warga Aceh pada 99.987 titik di 23 kabupaten/kota.

“Pemantauan dilakukan oleh Tim Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan setiap hari secara realtimes, dan hasilnya dilaporkan secara mingguan,” tutur Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jum’at (13/8/2021). 

Dari rilis yang didapat oleh Dialeksis.com, Jumat (13/08/2021) SAG menjelaskan, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional memantau perilaku masyarakat di permukiman, jalan umum, restoran, kedai, tempat wisata, ruang olahraga publik, mall, terminal, perkantoran dan sekolah, di setiap kabupaten/kota di Aceh dan di seluruh tanah air.

Tim monitoring terdiri dari personil TNI, Polri, dan Duta Perubahan Perilaku tersebut mencatat perilaku masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan setiap saat. Data-data dikirim secara real-time melalui aplikasi yang tersambung dengan sistem Bersatu Melawan Covid-19 (BLC): satu data Covid-19 Nasional.

Laporan lapangan berupa data dan foto-foto di pelbagai titik pantau  diolah dan dianalisis  di Bidang Data dan IT Satgas Covid-19 Nasional, dan dilaporkan secara mingguan sebagai gambaran tingkat kepatuhan Protkes masyarakat setiap daerah dalam masa Pandemi Covid-19 ini, tutur Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu. 

Ia menjelaskan, hasil monitoring periode 2“8 Agustus 2021 menunjukkan, tingkat kepatuhan memakai masker di Aceh sekitar 84,92 persen, dengan rerata nasional sekitar 90,49 persen. Tingkat kepatuhan memakai masker di Aceh nomor lima setelah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu. 

Sementara itu, kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh dalam periode yang sama sekitar 87,62 persen. Rerata nasional sekitar 88,89 persen. Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh lagi-lagi menempati urutan kelima di Sumatera setelah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu, urai SAG. 

Kemudian ia mengatakan, tingkat kepatuhan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh agak menurun dibandingkan dengan hasil monitoring periode 26 Juli “ 1 Agustus 2021 lalu. Saat itu tingkat pemakaian masker dan menjaga jarak 85,05 persen. Sedangkan kepatuhan menjaga jarak sekitar 87,98 persen. 

Perbedaan antarperiode itu memang tidak signifikan, namun patut menjadi perhatian semua elemen masyarakat untuk saling mengingatkan. Pandemi Covid-19 belum berakhir dan protokol kesehatan belum saat dikendorkan. Bahkan disiplin protokol kesehatan kian perlu ditingkatkan karena kasus-kasus baru Covid-19 terus bertambah di Aceh. 

“Mari saling mengingatkan di tengah-tengah bencana non alam ini demi keselamatan kita bersama,” ajak SAG. 

Kasus kumulatif

Selanjutnya ia melaporkan kasus akumulatif kasus Covid-19 Aceh telah mencapai 26.720 orang, hingga 13 Agustus 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 6.227 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak  19.353 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.140 orang. 

Data kasus akumulatif tersebut sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi hari ini mencapai 411 orang. Pasien yang sembuh bertambah 383 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi sembilan orang.

Kasus positif baru catat angka tertinggi dan begitu juga pasien yang sembuh juga paling banyak hari ini. Kasus baru positif Covid-19 tertinggi sebelumnya sebanyak 385 orang, dan kasus sembuh paling banyak sebanyak 327 orang, katanya. 

Ia merinci kasus baru tersebut, meliputi warga Banda Aceh 135 orang, Aceh Besar 62 orang, Pidie 45 orang, Aceh Tamiang 22 orang, warga Lhokseumawe dan Bireuen sama-sama 19 orang. Kemudian warga Aceh Tengah dan Aceh Barat, masing-masing 17 orang. Selanjutnya warga Langsa 16 orang, warga Aceh Utara dan Subulussalam sama-sama sembilan orang. 

Lebih lanjut warga Gayo Lues dan Sabang masing-masing tujuh orang. Sementara warga Aceh Selatan enam orang, warga Aceh Jaya dan Simeulue sama-sama empat orang. Kemudian lagi warga Aceh Tenggara, Pidie Jaya, dan Aceh Barat Daya, masing-masing tiga orang. Sedangkan warga Nagan Raya dua orang, dua lagi masing-masing warga Aceh Timur dan Bener Meriah. 

Sementara itu, penderita Covid-19 yang sembuh mencapai 383 orang, yakni warga Banda Aceh 259 orang, Aceh Besar 61 orang, Aceh Tenggara 16 orang, dan Aceh Tengah 13 orang. Kemudian warga Pidie, Sabang, dan Nagan Raya sama-sama delapan orang. Selanjutnya Pidie Jaya enam orang, Aceh Tamiang dua orang, dua lagi warga Bener Meriah dan Bireuen.  

“Penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sembilan orang lagi di Aceh,” katanya. 

Kasus meninggal dunia tersebut, meliputi warga Aceh Tengah tiga orang, warga Bener Meriah dan Banda Aceh sama-sama dua orang. Dua orang lagi yang dilaporkan meninggal dunia masing-masing warga Aceh Timur dan Aceh Utara. 

Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 873 orang, meliputi 746 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya. 

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.830 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.653 orang, sedang isolasi di rumah 153 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya. (*)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda