Kasus Covid-19 Aceh Masih Kecil, Presiden Ingatkan Jangan Sampai Membesar
Font: Ukuran: - +
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah beserta Forkopimda Aceh mengikuti video converence bersama Bupati/Walikota, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah, unsur perguruan tinggi, unsur swasta/perusahaan membahas penanganan Covid-19 di Aceh, yang berlangsung di Aula Serbaguna Sekretariat Daerah Aceh, Selasa 25/8/2020.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan, angka kasus positif Covid-19 di Aceh masih relatif sedikit, jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Oleh sebab itu, ia meminta semua pemangku kepentingan di Aceh untuk terus melakukan langkah-langkah penanggulangan agar kasus tersebut dapat dikendalikan dan tidak lebih membesar.
"Kita semuanya patut bersyukur Alhamdulillah bahwa di Aceh sendiri kasus sampai hari ini ada 1.241 berdasarkan laporan pak gubernur. Ini masih dalam angka yang kecil, tapi jangan dibiarkan untuk membesar lagi, " kata Jokowi saat memberikan pengarahan penanganan Covid-19 untuk para bupati/walikota di seluruh Aceh yang dilakukan secara virtual dari Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa, (25/8/2020).
Proses pengarahan dari Presiden itu dipandu langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Dalam pertemuan virtual itu, juga diberikan kesempatan untuk tiga unsur pemangku kepentingan di Aceh untuk melaporkan perkembangan dan permasalahan dalam menangani Covid-19 kepada Presiden. Ketiga unsur itu diwakili oleh, Bupati Aceh Timur, Direktur RSUDZA dan Direktur Bank Aceh Syariah.
Mumpung angka Covid-19 Aceh masih dalam jumlah kecil, kata Jokowi, maka harus dilakukan upaya maksimal agar angkanya terus menurun. Ia menekankan agar penerapan protokol kesehatan dapat diterapkan lebih disiplin.
"Pak Pangdam Pak Kapolda agar gubernur dibackup betul. Yang berkaitan dengan hal-hal yang sudah sering saya sampaikan, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumunan, berdesakan. Disipilin protokol kesehatan merupakan kunci sebelum vaksinisasi dilakukan, "ungkap Jokowi.
Selain itu, Presiden juga menyinggung persoalan dampak ekonomi. Ia mengatakan, semua negara saat ini sedang mengalami krisis perekonomian, tidak terkecuali Indonesia. Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar pemerintah daerah memperhatikan secara teliti agar penyaluran bantuan sosial dan stimulus di masa pandemi dapat tepat sasaran.
"Kita harapkan bantuan-bantuan ini dapat menjadi stimulus ekonomi, sehingga ekonomi kita kembali membaik, " kata Presiden.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melaporkan, perkembangan kasus positif Covid-19 di Aceh. Sampai tanggal 24 Agustus, kata dia, tercatat ada sebanyak 1.241 kasus. Dengan rincian, 521 orang telah sembuh, 682 orang masih dirawat maupun isolasi mandiri, dan 37 Orang meninggal dunia.
Nova menyampaikan, dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah.
Di antaranya, kata Nova, menyusun rancangan peraturan gubernur tentang peningkatan penanganan Covid-19 di Aceh. "Saat ini rancangan Pergub tersebut sedang dikonsultasikan ke Kementerian Dalam Negeri, " kata dia.
Selanjutnya, kata Nova, pihaknya juga meluncurkan gerakan pemakaian masker bagi para ASN, LSM, dan seluruh stakeholder lainnya. Pemerintah Aceh juga menggerakkan seluruh pejabat struktural, LSM, ulama dan stakeholder lainnya untuk membagikan satu juta masker menjelang pelaksanaan salat Jumat pada tanggal 4 September di 4.044 masjid di seluruh Aceh [*].