kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kasus Baru di Aceh 145 Orang, Pemulihan Long Covid-19 Otoritas Dokter Ahli

Kasus Baru di Aceh 145 Orang, Pemulihan Long Covid-19 Otoritas Dokter Ahli

Jum`at, 18 Juni 2021 22:40 WIB

Font: Ukuran: - +

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kasus konfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh bertambah 145 orang. Pasien sembuh bertambah 67 orang, dan dua orang meninggal dunia. Sementara itu, Long Covid-19 gejala lumrah dan hanya dokter ahli yang berhak menetapkan masa pemulihannya. Penetapan di luar otoritas ahli ilmu kedokteran sangat tidak relevan.  

Hal tersebut ditegaskan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani melalui keterangan tertulis yang disampaikan kepada awak media massa di Banda Aceh, Jumat (18/6/2021). 

Long Covid-19 merupakan suatu kondisi seseorang masih mengalami gejala Covid-19 meski sudah dinyatakan negatif virus Corona.

“Waktu istirahat untuk pemulihan penyintas Covid-19 yang mengalami gejala Long Covid merupakan otoritas medis, otoritas dokter ahli, pendapat awam sama-sekali tidak relevan dan akal sehat pasti menolaknya,” tutur Juru Bicara akrab disapa SAG itu.

Ia menjelaskan, hasil penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menemukan setelah empat pekan sejak timbul gejala Covid-19 sampai dinyatakan negatif, masih timbul gejala sisa yang disebut Long Covid tersebut. 

Pada laman covid19.go.id (4/6/2021) Kombespol dan Spesialis Paru, yang juga Kepala Bagian Pembinaan Fungsi RS Bhayangkara R. Said Sukanto, dr Yahya, Sp.P memaparkan, sekitar 53,7 persen penyintas Covid-19 merasakan gejala Long Covid selama satu bulan, 43,6 persen satu sampai enam bulan, dan sekitar 2,7 persen merasakan Long Covid lebih dari enam bulan. 

Bahkan, pasien  01 Indonesia, Sita Tyasutami yang diungkapkan Presiden Joko Widodo di teras Istana Merdeka, Jakarta (2/3/2020) bercerita keadaan dirinya usai setahun positif terinfeksi virus corona. Sita mengaku kepada detikhealth (2/3/2021) mengalami Long Covid dan sudah lima minggu mengalami sakit, kutip SAG. 

"Long Covid itu lumrah belaka, bukan sesuatu yang ganjil, dan tak perlu diberi stigma aneh-aneh. Siapa pun bisa mengalaminya," tutur SAG. 

Penyebab Long Covid itu, menurut Ahli Virologi Universitas Udayana, Prof. Dr. Igusti Ngurah Kade Mahardika Covid-19 dapat menginfeksi semua jaringan tubuh manusia yang dapat mempengaruhi respon imum seseorang. Long Covid juga dipicu oleh kondisi psikologis seseorang (pasien), tambah dr Yahya, Sp.P lagi. 

Kemudian SAG mengatakan, gejala Long Covid yang dirasakan oleh para penyintas Covid-19 bisa berbeda, tergantung efek residu infeksi virus corona pada jaringan seseorang dan efek psikologis akibat terisolasi selama dalam proses perawatannya. Yang bisa takar masa pemulihan Long Covid itu hanya para ahli yang memiliki otoritas sesuai bidang keahliannya. 

“Pendapat awam tentang masa pemulihan penyintas Covid-19 selayaknya disingkirkan  dan hanya pendapat ahli yang menjadi rujukan bagi siapa pun yang merasakan gejala Long Covid itu,” ujar SAG. 

Data akumulatif 

Lebih lanjut ia melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 18 Juni 2021, yang telah mencapai 18.115 orang. Para penyintas yang sudah sembuh dari Covid-19 sebanyak  13.491 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.912 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 712 orang. 

Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru yang dilaporkan bertambah hari ini, yakni konfirmasi positif sebanyak 145 orang, pasien yang sembuh 67 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah dua orang. 

Penderita baru Covid-19 yang dilaporkan bertambah meliputi warga Aceh Tengah 38, Banda Aceh 19 orang, warga Aceh Besar dan Pidie sama-sama 14 orang. Kemudian warga Lhokseumawe dan Sabang masing-masing delapan orang. Selanjutnya warga Aceh Selatan tujuh orang, dan Nagan Raya enam orang. 

Lebih lanjut warga Aceh Tamiang, Bireuen, dan warga Pidie Jaya, masing-masing lima orang. Sementara warga Gayo Lues empat orang, Aceh Utara tiga orang, warga Bener Meriah, Aceh Barat, dan warga Subulussalam sama-sama satu orang. Enam lagi warga dari luar daerah. 

Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah sebanyak 67 orang, yakni warga Pidie sebanyak 32 orang, Lhokseumawe 28 orang, Sabang empat orang, dan tiga orang lagi warga Aceh Tengah. 

“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi dua orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 712 orang meninggal di Aceh,” katanya. 

Para penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal tersebut, lanjut SAG, masing-masing satu orang warga Langsa dan satu orang warga Aceh Tengah. 

Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 833 orang, meliputi 732 orang selesai isolasi, 21 orang isolasi di rumah sakit, dan 80 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.  

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.540 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.302 orang, sedang isolasi di rumah 186 orang, dan 52 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda