Beranda / Berita / Aceh / Karang Taruna Aceh Tamiang Kecam Kontes Waria yang Bawa Nama Aceh

Karang Taruna Aceh Tamiang Kecam Kontes Waria yang Bawa Nama Aceh

Kamis, 08 Agustus 2024 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Karang Taruna Aceh Tamiang, Joko Sudirman, ST mengecam keras penyelenggaraan acara Kontes Kecantikan Transgender. Dia menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin merusak citra Aceh sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Kuala Simpang - Video kontes kecantikan transgender atau waria yang diduga diadakan di Hotel Orchardz, Jakarta Pusat pada Minggu, 4 Agustus 2024 viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang peserta bertubuh gempal mengenakan selempang bertuliskan "Aceh" diumumkan sebagai pemenang kontes, diiringi tepuk tangan dan sorakan riuh dari hadirin.

Munculnya video tersebut membuat publik di Aceh heboh. Menanggapi hal ini, Ketua Karang Taruna Aceh Tamiang, Joko Sudirman, ST  mengecam keras penyelenggaraan acara tersebut. Dia menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin merusak citra Aceh sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam.  

"Persoalan ini tidak boleh dianggap hal yang biasa. Karena patut diduga ada grand skenario pihak tertentu yang dengan sengaja merusak Aceh secara terstruktur dan masif. Seakan-akan Aceh mendukung LGBT dan syariat Islam di Aceh itu hanya nama saja,” ucap Joko Sudirman, Kamis (8/8/2024). 

Joko juga mengungkapkan kecurigaannya terhadap keaslian asal peserta yang menang, yang terlihat berasal dari Aceh. 

"Bahkan kontestan yang menang tersebut belum tentu berasal dari Aceh. Hanya mengesankan berasal dari Aceh," ujarnya.

Lebih lanjut, Joko menegaskan penolakan terhadap penggunaan nama Aceh dalam kontes tersebut. Dia pun meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas dan memberikan sanksi hukum yang keras kepada penyelenggara. 

"Kami menolak kegiatan kontes ini menggunakan nama Aceh. Panitia dan peserta telah membuat kericuhan masyarakat, ini harus dipidana dan Polisi harus menindak cepat," tegasnya. 

Joko juga mendesak pemerintah provinsi Aceh untuk mengambil sikap tegas, mengingat kemarahan yang merebak di kalangan masyarakat Aceh terkait penyelenggara acara tersebut. 

 "Pemerintah Aceh harus bersikap. Seluruh rakyat Aceh saat ini betul-betul marah karena ini adalah skenario jahat untuk merusak citra Aceh sebagai daerah syariat Islam," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda