DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Salah satu masyarakat Aceh sekaligus pegiat media sosial, Syakya Meirizal menyampaikan pesan terbuka kepada Kapolri dan Kapolda Aceh terkait insiden yang baru saja terjadi di Aceh Utara.

Pasalnya, ada ancaman tembak yang dilakukan oleh oknum brimob kepada warga yang menuntut ganti rugi lahan terdampak pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Waduk Krueng Keureuto di Paya Bakong, Aceh Utara.

"Tidak hanya itu, bahkan oknum tersebut memerintahkan semua brimob disana untuk mengokang senjata dan menembak apabila masyarakat disana tidak meninggalkan lokasi," ungkapnya dalam sebuah video yang diunggah via Facebook pribadi, Sabtu (8/9/2023).

Atas peristiwa ini, Syakya Meirial mengaku sangat kecewa dan menyakiti perasaan seluruh masyarakat Aceh apalagi terjadi di bulan suci ramadhan.

"Kami sangat menyesalkan adanya perilaku oknum yang tidak humanis, ini menunjukkan oknum tersebut tidak menjalankan prinsip Polri presisi yang diperintahkan oleh Kapolri yaitu responsif dan humanis dalam melayani masyarakat," tegas Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh itu.

Karena itu, dirinya mendesak agar oknum petugas keamanan yang arogan dan telah mengancam tembak masyarakat tersebut diberikan hukuman sepantasnya untuk dihukum sesuai perundang-undangan yang berlaku.

"Jika tidak ini akan menjadi preseden buruk bagi upaya penegakan hukum di Aceh," imbuhnya.

Syakya menegaskan dan meminta Kapolri dan Kapolda untuk segera menindak dan memberikan hukuman kepada oknum petugas keamanan yang telah berlaku arogan. [nor]