Beranda / Berita / Aceh / Kapan Malam Nisfu Sya'ban Tiba? Ini Penjelasan Kemenag Aceh

Kapan Malam Nisfu Sya'ban Tiba? Ini Penjelasan Kemenag Aceh

Minggu, 05 Maret 2023 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.(Foto: KOMPAS)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Umat Islam di seluruh dunia akan kembali menyambut malam Nisfu Sya'ban, salah satu malam yang ditunggu-tunggu dalam kalender Islam. 

Malam Nisfu Sya'ban memiliki makna dan keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Selain menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, malam itu juga dianggap sebagai waktu untuk memohon ampunan kepada Allah SWT dan memperbanyak amalan kebaikan.

Berbagai amalan sunnah dilakukan oleh umat Islam saat malam Nisfu Sya'ban, di antaranya adalah shalat sunnah, membaca surah, dan berdoa. Selain itu, umat Islam juga mengadakan acara zikir dan memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan.

Lantas, kapan malam Nisfu Sya'ban tiba?

Berdasarkan pantauan hilal yang dilakukan oleh Tim Falakiyah Kanwil Kementerian Agama Aceh untuk awal bulan Sya'ban yang lalu, dipastikan bahwa malam Nisfu Sya'ban 1444 H jatuh pada hari Rabu (8/3/2023) mendatang.

Menurut Ahli Falakiyah Kementerian Agama Aceh, Alfirdaus Putra, Kemenag Aceh telah melakukan rukyatul hilal awal Sya'ban 1444 H di pusat Observatorium Hilal Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga Aceh pada 29 Rajab 1444 H yang bertepatan dengan tanggal 20 Februari 2023.

Menurutnya, hilal pada hari itu tidak terlihat, sehingga bulan Rajab disempurnakan 30 hari. Maka 1 Sya'ban jatuh pada 22 Februari 2023.

"Hasil rukyatul hilal awal Sya'ban hilal terlalu rendah dan tidak dapat dirukyat dan masih belum masuk kategori hilal imkanur rukyat, maka hasilnya bulan Rajab yang lalu diistikmalkan 30 hari, sehingga awal Sya'ban jatuh pada hari Rabu, 22 Februari 2023, " ujar Alfirdaus, kepada DIALEKSIS.COM, Minggu (5/3/2023) sore.

Hasil pemantauan ini telah dilaporkan ke Menteri Agama. Selain itu, pemantauan serupa juga dilakukan di wilayah lainnya di Indonesia oleh Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Provinsi lainnya. 

"Untuk Ayyamul Bidh bulan ini yaitu tanggal 6, 7 dan 8 Maret, mungkin bermanfaat untuk masyarakat yang ingin berpuasa sunnah, " katanya. 

Alfirdaus Putra menjelaskan, penanggalan ini merujuk kepada taqwim standar hijriah Kementerian Agama, yang kemungkinan memiliki perbedaan dengan beberapa kalender yang beredar. 

Dengan keluarnya hasil pemantauan ini, kata Firdaus, masyarakat tidak perlu merasa khawatir lagi, karena munculnya perbedaan penetapan Nisfu Sya'ban di sejumlah kalender yang beredar di masyarakat.

"Pengumuman ini untuk menjawab pertanyaan tentang waktu Nisfu Sya'ban yang berbeda di setiap kalender," ujarnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI