Beranda / Berita / Aceh / Kantor Reje Kute Tanyung Dibakar, Apa Motifnya?

Kantor Reje Kute Tanyung Dibakar, Apa Motifnya?

Kamis, 11 Juni 2020 14:32 WIB

Font: Ukuran: - +

Paska pembakaran kantor reje Kampung Kute Tanyung, Kecamatan Bukit, aparat kepolisian melakukan olah TKP (Foto/dok)

DIALEKSIS.COM | Redelong  -  Kantor Reje (Kepala Desa) kampung Kute Tanyung, Kecamatan Bukit, Bener Meriah diduga dibakar. Pembakaran itu berlangsung Kamis (11/06/2020) dini hari.

Akibat jilatan api itu, sejumlah peralatan kantor seperti lemari kabinet, TV, digital, hangus terbakar. Api berhasil dipadamkan sehingga tidak menghangsukan seluruh bangunan kantor dan fasilitas yang ada di dalamnya.

Salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari kantor reje tersebut, mengetahui adanya kebakaran. Saat itu listrik dikios miliknya padam, dia keluar dari rumah untuk memastikan penyebab lsitrik mati.

Saat itulah Ikhsan melihat kepulan asap dari kantor reje. Secepatnya dia memberi tahu kepada aparatur kampung dan memberi bantuan untuk memadamkan api.

Helmi sekretaris kampung yang mengetahui kejadian pembakaran kantor reje itu, secepatnya melaporkan kepada Babinsa dan babinkantibmas. Warga sekitar lokasi bahu membahu untuk memadamkan api.

Pihak Polres Bener Meriah yang turun ke TKP, sudah mengidentifikasi dan mengumpulkan sejumlah bukti. Hasil sementara kantor reje ini dibakar oleh OTK.

“Pelaku masuk ke dalam kantor reje melalui jendela, setelah merusaknya. Ini sengaja dibakar, tidak ada barang barang yang hilang,” sebut Kapolres Bener Meriah, AKBP. Siswoyo Adi Kusuma, S.IK saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (11/06/2020).

Berkemungkin kejadian ini ada kaitanya dengan pembagian BLT dari dana desa, dimana hingga saat ini persoalan BLT di sana masih menjadi masalah. Pembagian tahap pertama banyak desa yang bermasalah, sementara untuk tahap kedua prosesnya berlarut-larut.

“Kita akan memprioritaskan untuk mengungkap kasus ini. Doakan saja, kasus pembakaran kantor reje ini akan terungkap,” sebut Kapolres. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda