DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Aceh yang berlaku sejak 12 hingga 17 Juli 2025.
Dalam laporannya yang dirilis melalui laman resmi BMKG dan dikutip media dialeksis.com pada Minggu (13/7/2025), disebutkan bahwa sejumlah fenomena atmosfer tengah aktif dan berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah provinsi tersebut.
Menurut Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, sejumlah faktor atmosferik seperti aktifnya gelombang Rossby Ekuator, belokan angin (shearline), konvergensi, dan anomali suhu muka laut yang hangat menjadi penyebab utama meningkatnya potensi pembentukan awan hujan di wilayah Aceh.
“Terdapat daerah belokan angin dan konvergensi yang memicu pertumbuhan awan hujan. Selain itu, gelombang atmosfer Rossby Ekuator serta suhu muka laut yang masih hangat di sekitar perairan Aceh turut meningkatkan proses penguapan dan pembentukan awan konvektif,” tulis BMKG.
Lebih lanjut pola angin di wilayah perairan Aceh saat ini umumnya bertiup dari arah barat daya hingga timur laut dengan kecepatan antara 4 hingga 25 knot. Kondisi ini mendukung terjadinya peningkatan curah hujan yang bervariasi dari ringan hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.
BMKG juga merinci wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat dalam tiga hari ke depan.
Hari ini (13 Juli 2025): Sabang, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara, Pidie, Pidie Jaya, Simeulue, Aceh Barat, Aceh Timur, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Tengah.
Besok (14 Juli 2025): Simeulue, Sabang, Aceh Singkil, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Nagan Raya, dan Subulussalam.
Lusa (15 Juli 2025): Aceh Jaya, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Timur, Nagan Raya, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Bireuen, Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Subulussalam.
"Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir dan longsor," tulis BMKG.
Selain curah hujan tinggi, BMKG juga memantau potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Aceh. Peningkatan tinggi gelombang laut dipengaruhi oleh kondisi angin dan aktivitas atmosferik yang cukup dinamis.
Gelombang 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Aceh Singkil “ Pulo Banyak, Selatan Simeulue, Aceh Barat Daya - Simeulue, Utara Pidie Jaya - Aceh Besar
Gelombang 2,5-4 meter diprediksi melanda Perairan Sabang, Banda Aceh dan Aceh Besar - Meulaboh.
Kondisi ini berpotensi membahayakan aktivitas pelayaran nelayan tradisional maupun pelayaran penumpang, khususnya kapal kecil. Masyarakat yang bermukim di pesisir dan pelaku kegiatan maritim diimbau untuk memperhatikan perkembangan informasi dari BMKG.
BMKG menyarankan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana, untuk selalu mengakses informasi terkini melalui laman resmi BMKG, media sosial resmi, atau aplikasi cuaca yang terpercaya.
Kesiapsiagaan masyarakat dan sinergi dengan aparat pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. [nh]