Kadisdik Aceh Ajak TI-Berlin Bangun Budaya Antikorupsi di Dunia Pendidikan
Font: Ukuran: - +
[Foto: For Dialeksis]
Dalam kesempatan itu, tenaga ahli Dinas Pendidikan Aceh, Akhiruddin Mahyudin, mengatakan Dinas Pendidikan Aceh telah memulai melakukan pelatihan serta penyusunan modul antikorupsi yang menjadi mata ajar wajib di SMA dan SMK.
“Apa yang sudah kami lakukan ini dapat dikuatkan oleh GeRAK dan TI. Kita telah memulai ini, tinggal akselerasi, internalisasi dan penguatan nilai antikorupsi perlu penguatan lebih lanjut oleh GeRAK dan TI,” kata Akhiruddin.
Regional Advisor for Asia Transparency International, Ilham Mohammed, berterima kasih atas sambutan Dinas Pendidikan Aceh. Ilham Mohammed mengatakan TI siap mendukung program-program anti korupsi yang digagas Dinas Pendidikan Aceh.
Ilham Muhammad juga menyampaikan bahwa setiap orang punya potensi untuk melakukan korupsi, namun hal ini dapat dicegah dengan menanamkan karakter anti korupsi dan sistem yang baik sehingga memperkecil upaya orang melakukan korupsi.
“Jika sistemnya sudah bagus maka peluang orang untuk melakukan itu sudah sangat kecil,” kata Ilham.
Pada Audiensi tersebut turut hadir Koordinator GeRAK Aceh, Askalani, bersama tim, pejabat eselon III dan tim ahli Dinas Pendidikan Aceh. []
- Siswi SMKN 3 Banda Aceh Ungkap Manfaat Tablet Tambah Darah
- Guru Honorer di SMAN Bandar Dua Pijay Dilaporkan ke Polisi, Ketua MKKS SMA Harap Diselesaikan Secara Bijaksana
- Total Ada Rp90,375 Milyar Dana BOS dan BOP yang Disalurkan Kemenag Aceh
- Guru SMAN Bandar Dua Dilaporkan ke Polisi, Khairani: Kami Tak Ada Niatan Mencemarkan Nama Baik