DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peran lembaga internasional Islamic Relief di Aceh begitu berarti bagi masyarakat, kiprahnya sejak tahun 2004 pasca tsunami Aceh lalu sangat membekas dari mulai masa tanggap darurat hingga sampai dengan saat ini.

“Islamic Relief itu masuk disaat yang tepat saat bencana terjadi di Aceh, peran nya sangat luar biasa membantu masyarakat aceh dalam berbagai sektor. Bantuan yang diberikan melegakan rakyat aceh yang tengah dirudung kesedihan kala itu” sebut kepala Dinas Sosial Aceh Dr Muslem saat memberikan testimoni 20 tahun kerja Islamic Relief di Aceh. 

Menurut Muslem, konsern pembangunan yang dilakukan Islamic Relief sangat melekat di ingatan masyarakat. Islamic Relief hadir memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yatim dan menghadiahkan rumah untuk warga kurang mampu.

Bahkan kata Muslem, Islamic Relief sampai saat ini masih setia berada di Provinsi Aceh dengan melaksanakan berbagai program yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat Aceh. Seperti pembangunan rumah dhuafa di sejumlah Kabupaten/Kota.

“Saya mewakili Pemerintah Aceh dan Bapak Gubernur serta masyarakat Aceh mengucapkan ribuan terima kasih atas berbagai bantuan dan pertolongan yang telah diberikan Islamic Relief selama ini untuk warga di Aceh,” ucapnya.

“Pemerintah melalui Dinsos Aceh siap untuk terus berkolaborasi dan berpartisipasi dengan Islamic Relief terkait program-program yang mensejahterakan masyarakat kurang mampu,” imbuhnya.

Sementara itu, sebelumnya Board of Trustees Islamic Relief Indonesia, Ede Surya Darma menyebutkan kehadirannya bersama tim di Dinsos Aceh guna mendapatkan masukan, pandangan dan pengalaman dari Pemerintah Aceh terkait rekam jejak kerja-kerja Islamic Relief di Aceh.

Testimoni yang ingin diperoleh seputar kerja-kerja Islamic Relief di Aceh tentang peran saat awal-awal terjadinya Tsunami, serta kondisi kekinian dan tantangan dalam bidang kebencanaan dan pembangunan sosial di Provinsi Aceh.

Wawancara dilakukan langsung oleh Editorial Manager Islamic Relief Worldwide, Ms. Charlotte Mitchell dari Birmingham, UK, ditemani tim media, Salmanoglu Mecdi, dan Annam Ramzan. Turut pula mendampingi Program Officer Islamic Relief Indonesia Aceh, Wahyudi, dan translator, Khairul. [*]