Kadinsos Aceh: Terima Kasih Islamic Relief Telah Menjadi Ayah Pengganti
Font: Ukuran: - +
Kadinsos Aceh bersama pendiri Islamic Relief Worldwide, Rabu (11/9/2024) di Museum Tsunami. [Foto: Humas Dinsos Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Aceh, Dr. Muslem Yacob, S.Ag, M.Pd membuka secara resmi acara Ramah Tamah dan Pembacaan Seruan Suara Hati Yatim Aceh yang digelar Yayasan Islamic Relief Indonesia, Rabu (11/9/2024).
Dalam sambutannya, Kadinsos Dr. Muslem Yacob mengucapkan ribuan terima kasih dan mengapresiasi pihak Islamic Relief Worldwide di Indonesia yang telah banyak membantu anak-anak yatim dan dhuafa di Aceh.
Menurut Muslem peran Islamic Relief mulai dirasakan rakyat Aceh sejak tahun 2025 pasca bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakan Aceh.
“Kita saksikan bersama bagaimana bantuan yang diberikan Islamic Relief itu membahagiakan anak-anak yang menjadi korban bencana. Islamic relief hadir seakan menjadi ayah pengganti penyambung asa para anak yatim Aceh,” kenangnya.
“Terima kasih Islamic Relief yang konsisten memberikan bantuan bagi anak-anak yatim Aceh sehingga tercukupi segala kebutuhan dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak” kata Muslem mengapresiasi.
Sebelumnya, Dr. Muslem mengucapkan selamat datang kepada Dr. Hanney Al Banna dari inggris yang merupakan pendiri Islamic Relief Worldwide. Serta didampingi, Nanang Subana Dirja, CEO Islamic Relief Indonesia.
“Hari ini masyarakat Aceh mendapat kehormatan bisa bertatap muka dengan tokoh pendiri Islamic Relief Worldwide. Alhamdulillah takdir Allah beliau bisa berhadir di tengah kita,” ujar Muslem.
“Kita berharap Dr. Hanney Al-Banna Allah berikan terus kesehatan dan komitmen untuk tetap bisa membantu anak-anak yatim di Aceh bahkan diseluruh dunia.” harapnya menutup sambutan.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Aceh / Koordinator Program Orphan Sponsorship Islamic Relief Indonesia Yusrizal Puteh menjelaskan, tajuk Road to Orphan Justice Declaration, acara dipilih untuk memperjuangkan keadilan bagi Yatim yang selama ini menjadi fokus program kemanusiaan Islamic Relief Indonesia.
Deklarasi ini tidak hanya menjadi suara anak di Aceh, tetapi juga cerminan dari komitmen global terhadap pemenuhan hak-hak dasar anak yatim di seluruh dunia, sebutnya,
Dalam kesempatan ini, kata Yusrizal, Ananda Sri Nurlita dan Aula Rahmina membacakan langsung seruan yatim di hadapan tamu hadirin, disaksikan oleh Yusrizal Puteh selaku Koordinator Program Orphan Sponsorship, pemangku kepentingan pemerintah dan non-pemerintah.
Program Sponsorship Islamic Relief Indonesia adalah sebuah program yang mengajak para donatur di 14 negara donor Islamic Relief dan juga donor di Indonesia untuk dapat menyalurkan kepedulian mereka terhadap anak rentan dan yatim dengan bantuan keuangan yang membantu pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, perumahan, dan kebutuhan psikososial anak.
Yusrizal Puteh menjelaskan bahwa program OrphanSponsorship, yang didukung oleh berbagai pemangku kepentingan pemerintah, telah menjangkau lebih dari 3,000 anak yatim di Aceh, 592 anak yatim di antaranya masih aktif tersponsor, dengan empat wilayah sebaran di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Jaya.
“Program ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar anak-anak yatim seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, serta perlindungan” tutupnya.
Hadir pula perwakilan Pemkab Aceh Besar, Baitul Mal, Jajaran Dinsos Aceh, dan TKSK Aceh.[*]