kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kadinkes Banda Aceh: Jika Aceh Ingin Zona Hijau, Angka Positivity Rate Dikendalikan

Kadinkes Banda Aceh: Jika Aceh Ingin Zona Hijau, Angka Positivity Rate Dikendalikan

Sabtu, 28 Agustus 2021 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, Lukman, SKM, M.Kes. [Foto: amd/ftr]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kasus Covid-19 yang masih tinggi di Aceh membuat beberapa wilah di Aceh masuk Zona Merah dan Orange, diketahui kemarin Jumat (27/08/2021), dua daerah Zona Kuning, yakni Bener Meriah dan Aceh Barat Daya (Abdya).


Peta zonasi risiko Covid-19 Provinsi Aceh. [Foto: Ist]

Dialeksis.com, Sabtu (28/08/2021) menghubungi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banda Aceh, Lukman untuk diwawancara mengenai hal tersebut.

Dirinya mengatakan, penilaian itu ada 14 Indikator, dan di Aceh tingginya di angka kematian.

“Jika ada asumsi karena varian Delta di Aceh, itu belum bisa dipastikan benar. Karena belum ada hasil penelitian. Yang sudah diteliti dengan scaling itu, adanya di Aceh tapi tidak ditentukan di wilayah mana,” ucapnya.

Kemudian, Lukman menyampaikan, yang harus dilakukan saat ini jika Aceh harus masuk Zona hijau kembali, maka angka postivity rate harus dikendalikan.

“Yang artinya, misalkan ada 1000/test, hitungannya jika masih lebih dari 30% positif itu masih belum baik, kemudian, angka kematian harus berkurang, dan BOR dirumah sakit, BOR disini dimaksud, misalkan ada 100 tempat tidur, toleransinya itu 50% yang terpakai untuk penanganan pasien Covid-19,” jelasnya

Ia mengatakan, saat ini penanganan kasus Covid-19 di Banda Aceh, masih rujukan dari rumas sakit lain dari daerah-daerah yang di wilayah Aceh.

“Sebenarnya dalam hal ini, jika masyarakat takut akan Covid-19 itu bagus-bagus saja, jadi membuat masyarakat kita untuk semakin waspada akan bahayanya Covid-19, tapi yang jadi pertanyaannya takutnya ini seperti apa?, karena saat disuruh test saja tidak mau, padahal Mendagri sudah mengatakan, untuk dapat mengendalikan Covid-19 maka harus dilakukan Test sebanyak 4.144/hari, dan di Aceh baru mencapai lebih kurang 1.700/hari test,” ujarnya.

Lukman menyampaikan, jika 4.144/hari test dicapai, itu baru mencerminkan bahwasannya kita sudah bisa mengendalikan Covid-19 di Aceh.

“Dan hari ini masyarakat di Aceh belum mau melakukan hal itu,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda