Kader PKK Aceh Harus Dorong Masyarakat Mengurangi Pemakaian Kantong Plastik
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh kab/kota di Aceh diminta untuk mendorong masyarakat Aceh agar mengurangi pemakaian kantong plastik dalam kesehariannya.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati saat membuka pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga untuk bank sampah dan pupuk organik, di Hotel Sulthan, Banda Aceh, Sabtu, (16/11/2019) malam.
Menurutnya, sampah plastik menjadi masalah serius dan mengancam ekosistem lingkungan hidup.
"Plastik ini tidak dapat diurai, bahkan ia bisa bertahan sampai usia 300 tahun," katanya.
Dyah menginginkan kader PKK Aceh dapat membangun kesadaran dalam masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.
Penggunaan kantong plastik, lanjut dia, dapat dikurangi secara bertahap dengan cara menggunakan benda alternatif sebagai pengganti plastik yang lebih ramah lingkungan.
Seperti menggunakan tas kain untuk keranjang belanja yang bisa dipakai berulang kali atau menggunakan tumbler sebagai pengganti botol air mineral.
"Kami berharap adanya upaya oleh kader PKK untuk membangun kesadaran masyarakat, mari kita semua memulai dari diri sendiri dan keluarga untuk lebih peduli pada lingkungan," ujar Dyah.
Selain itu, Dyah juga meminta agar kader PKK yang mengikuti pelatihan tersebut dapat mengaplikasikan ilmunya dalam masyarakat untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi benda yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi.
Misalnya, lanjut Dyah, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk perkebunan atau pertanian.
"Dengan demikian, resiko pencemaran lingkungan hidup karena sampah dapat dikurangi," tutur istri Plt Gubernur Aceh itu.Penanganan masalah sampah, kata Dyah, merupakan upaya untuk tetap melestarikan serta mewariskan lingkungan yang sehat bagi generasi selanjutnya.
"Ini menjadi tanggung jawab kita semua, jangan sampai kita meninggalkan lingkungan yang rusak bagi anak cucu kita, dan jangan sampai lingkungan kita tercemar oleh racun-racun dari sampah," kata Dyah.
Sementara itu, Ketua Panitia acara pelatihan pengelolaan sampah keluarga, Rayhanah mengatakan, tujuan digelarnya pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader PKK agar dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang pengolahan sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Selain itu, lanjut dia, upaya pengolahan sampah merupakan salah satu cara mewujudkan lingkungan bersih.
"Sampah apabila dapat dikelola dengan baik tentu akan membawa hidup sehat dengan lingkungan bersih, bahkan juga bisa bernilai ekonomi," tutur Rayhanah.
Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh seluruh perwakilan dari Tim Penggerak PKK kabupaten/kota dari seluruh Aceh.(me/rel)