Beranda / Berita / Aceh / Kabar Duka Abati Babah Buloh Wafat, Lentera Aqidah Semakin Meredup

Kabar Duka Abati Babah Buloh Wafat, Lentera Aqidah Semakin Meredup

Kamis, 03 Juni 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : hakim

Tgk.H.Ramli Ben Cut, Abati Babah Buloh Ulama Kharismatik Aceh [Dok. Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Innalilahi wainnailaihi Raji'un. Kabar duka telah berpulang ke Rahmatullah Tgk.H.Ramli Ben Cut atau biasa di sapa Abati Babah Buloh  Ulama Kharismatik Aceh tersebut menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Kesrem, Lhokseumawe, sekitar pukul 11:00 wib, hari Kamis (3/6). 

Abati Babah Buloh adalah Pimpinan Dayah Nurul Islam, Gampong Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara. 

Abati Babah Buloh lahir di desa Reuleut Timu Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara, pada bulan Maret 1945. Ulama karismatik Aceh ini, dikenal ahli dalam bidang Fiqh ( Hukum Islam), jadi jangan heran kalau Beliau dikenal oleh masyarakat Aceh Utara bagian barat dengan fatwa-fatwa hukum islam dan pengajian beliau sangat memotivasi masyarakat setiap memberikan pengajian dan ceramah singkat.

Pada tahun 1981 atas permintaan dan swadaya masyarakat didirikanlah sebuah dayah, diberi nama NURUL ISLAM di desa Babah Buloh Kecamatan Sawang KabupatenAceh Utara, kemudian mulai berdatangan santri-santri dari berbagai pelosok daerah lainnya,sehingga membutuhkan asrama yang terdiri santri Putra dan Putri sebagai tempat menginap. Saat ini santri dayah nurul islam mencapai ribuan.

Kedekatan Abati Babah Buloh dengan Masyarakat tidak diragukan lagi, pengajian rutin tiap minggu dan bulan tak pernah dilewatkan oleh Abati. Hampir semua pelosok kecamatan Sawang, Muara Batu, Nisam, dan Krueng Geukeuh bahkan Ujoeng Pacu yang menjadi Basisnarkoba menjadi tempat disinggahi Abati untuk memberikan pengajian rutin mingguanataupun bulanan. Abati juga menjadi sosok imam shalat Jenazah ketika ada warga yang meninggal dunia baik yang berada diseputar dayah maupun di beberapa kecamatan diwilayah barat Aceh Utara.

Di ketahui Tgk H Ramli Ben cut di tahun 1954  mulai belajar di SR (Sekolah Rendah) di Krueng Geukueh, namun sayangnya saat pemberontakan DI/TII tepatnya pada bulan Ramadhan tahun 1954 sekolah ini dibakar oleh orang-orang yang tak bertanggung. peristiwaini mengakibatkan beliau harus berhenti bersekolah. setelah kejadian tersebut. Masyarakat memprakarsai pendirian SRI (Sekolah Rendah Islam) sebagai pengganti sekolah yang telah terbakar dan Abati pun dapat kembali bersekolah. namun ia hanya belajar tiga bulan di sekolah ini.

Karena kecintaanya terhadap ilmu agama Tgk H Ramli Bin cut ingin mempelajari ilmu agama secara murni tanpa harus berfokus 

dengan pelajaran umum. maka di tahun 1956 Tgk H Ramli Bencut memulai perantauan mencari ilmu, mula-mula beliau menuju Dayah Raudhatul Ma’arif Cot Trueng, di Muara Batu Aceh Utara, selanjutnya dayahTanoh mirah,dayah lamno, dayah lam ateuk , dan dayah Ule Titi Aceh Besar, beliau menemukan kajianilmu yang beliau inginkan ditambah lagi dengan suasana yang cukup kondusif jauh dari suara bising letusan senjata karena sedang terjadi genjatan senjata antara pihak DI/TII denganPemerintah RI.

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda