kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jurnalis Pase Dilatih Meliput Isu Migran

Jurnalis Pase Dilatih Meliput Isu Migran

Kamis, 13 Januari 2022 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Agam K

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe, bekerja sama dengan The International Organization for Migration (IOM) Indonesia, menggelar training liputan isu migran untuk jurnalis Lhokseumawe dan Aceh Utara. Rabu (12/1/2022). [Foto: Dialeksis/Agam K]




DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Lhokseumawe, bekerja sama dengan The International Organization for Migration (IOM) Indonesia, menggelar training liputan isu migran untuk jurnalis Lhokseumawe dan Aceh Utara.

Pelatihan singkat jurnalistik yang turut didukung oleh European Union Civil Protection and Humanitarian Aid (ECHO) itu diikuti sekitar 40 jurnalis dari media cetak, televisi, radio, dan online. 

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Ariani Hasanah Soejoeti selaku National Media and Communications Officer IOM Indonesia memaparkan materi "IOM di Indonesia dan Manajemen Penanganan Pengungsi", dan Chaideer Mahyuddin dari Agence France-Presse (AFP) dengan materi "Pengalaman Satu Dekade Bersama Imigran di Aceh".

Sementara dua narasumber lainnya yang tampil secara virtual, yakni Nani Afrida dari Anadolu Agency dengan materi "Etika Meliput Isu Pengungsi, dan Sunudyantoro dari Tempo, berbagai pengetahuan tentang "Feature dan Liputan Investigasi Isu Migran".

Ketua AJI Lhokseumawe Irmansyah mengatakan, mini training ini digelar bertujuan untuk menambah pengetahuan para jurnalis di Lhokseumawe dan Aceh Utara menyangkut isu migran, termasuk memahami standar peliputan dunia terkait refugees. 

Seperti diketahui, sudah beberapa kali pengungsi Rohingya yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di wilayah perairan Aceh--terakhir pada pengujung Desember 2021--kemudian ditampung sementara di BLK Lhokseumawe di Desa Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.

"Jurnalis atau wartawan tentunya harus mendapatkan informasi berdasarkan fakta yang faktual, dan selalu taat Kode Etik Jurnalistik," ujar Irmansyah, Rabu (12/1/2022).

Kemudian, Irman menambahkan, pelatihan jurnalistik ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas para jurnalis terhadap isu kemanusian, termasuk soal migrasi. Apalagi saat ini jurnalis generasi baru terus tumbuh sejalan dengan semakin berkembanganya media. 

"Makanya sebagian peserta yang kita undang dalam pelatihan ini adalah jurnalis muda," tutur Irman. [Agam K]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda