Beranda / Berita / Aceh / Jubir Partai Aceh: Anak Muda Aceh Harus Berani Bawa Alih Tongkat Estafet Perubahan

Jubir Partai Aceh: Anak Muda Aceh Harus Berani Bawa Alih Tongkat Estafet Perubahan

Minggu, 22 Desember 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

juru bicara Partai Aceh, Nurzahri dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Banda Aceh pada Sabtu malam, 21 Desember 2024. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muda Seudang menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Banda Aceh pada Sabtu malam, 21 Desember 2024.

Rapimnas ini menjadi momentum penting untuk konsolidasi organisasi, sekaligus pembuktian semangat baru generasi muda Aceh dalam memperjuangkan cita-cita Aceh Meuseuraya, Aceh yang bersatu dan sejahtera.

Muda Seudang menjadi salah satu organisasi yang mengusung semangat kebangkitan generasi muda Aceh. 

Dalam sambutannya yang dihadiri media dialeksis.com, juru bicara Partai Aceh, Nurzahri, mengapresiasi peran Muda Seudang yang mampu menjadi motor penggerak generasi muda. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara organisasi kepemudaan dan partai politik untuk melahirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat Aceh.

“Muda Seudang adalah simbol dari kebangkitan generasi muda Aceh. Keberadaannya harus mampu menjawab tantangan zaman, termasuk memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk meningkatkan partisipasi publik serta membangun narasi positif tentang Aceh,” ujar Nurzahri.


Nurzahri juga menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan Partai Aceh sejak berdiri pada 2007. Ia menyoroti capaian-capaian signifikan yang telah diraih, termasuk program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), bantuan pembangunan dayah (pesantren), dan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) untuk memajukan infrastruktur di Aceh.

“Tidak bisa dipungkiri, Partai Aceh telah membawa banyak perubahan, seperti penurunan angka kemiskinan dari 42% di 2005 menjadi 14% pada 2017. Meski begitu, perjuangan ini tidak selalu dihargai, bahkan sering mendapat kritik yang tidak seimbang dengan fakta di lapangan,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah membangun kembali kepercayaan masyarakat kepada Partai Aceh. Nurzahri mengakui bahwa kurangnya kaderisasi dan sosialisasi menjadi kelemahan yang perlu diperbaiki. 

“Kami butuh regenerasi yang kuat, dan di sinilah Muda Seudang mengambil peran strategis. Anak-anak muda Aceh adalah masa depan,” tambahnya.

Rapimnas ini juga menjadi momen untuk menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam politik dan pembangunan. 

Nurzahri menegaskan bahwa pola komunikasi dan perilaku generasi saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih relevan.

“Generasi milenial sudah mulai bergeser, sekarang adalah era generasi Z, bahkan Alpha yang akan datang. Kita harus siap menyesuaikan diri, baik dari segi komunikasi maupun strategi politik. Muda Seudang adalah jawaban untuk memastikan regenerasi ini berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI