kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jemaah Umrah Membludak, Hotel di Mekah dan Madinah 'Full Booked'

Jemaah Umrah Membludak, Hotel di Mekah dan Madinah 'Full Booked'

Senin, 30 Januari 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ilustrasi. [Foto: dok Bisnis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) kembali menyampaikan situasi dan kondisi yang terjadi di Arab Saudi.  

Ketua Umum Amphuri Firman M Nur mengatakan, tingkat hunian semua hotel di Mekkah dan Madinah sampai saat ini masih tinggi, bahkan full booked dan sulit didapat. Kondisi ini telah berlangsung sejak November 2022 yang diprediksi akan berlanjut hingga akhir musim Umrah.

“Kondisi ini berdampak melambungnya harga hotel. Bahkan banyak terjadi pemutusan kontrak atau pesanan kamar secara sepihak oleh pihak hotel atau wholeseller,” kata Firman dalam surat pemberitahuan yang diterima Dialeksis.com, Senin (30/1/2023).

Lebih lanjut, kata dia, saat ini, banyak grup terpisah ke beberapa hotel maupun berganti hotel dan berpotensi penjadwalan ulang keberangkatan.

Kondisi ini juga berdampak susahnya dalam mendapatkan Tasreh Raudhah.

AMPHURI menilai, kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya, meningkatnya jumlah kedatangan jamaah umrah dari berbagai negara. Terlebih beberapa negara pengirim jamaah umrah baru membuka umrah pada bulan Rajab 1444H.

“Manajemen hotel di Arab Saudi memberlakukan kebijakan terkait reservasi hanya disediakan sekitar 50-60 persen untuk kuota grup,” jelasnya.

Untuk itu, dalam rangka memberikan layanan terbaik, AMPHURI menyarankan para pelaku usaha penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) agar mengkomunikasikan dan terus mengedukasi masyarakat/jamaah terkait situasi dan kondisi yang terjadi di Saudi ini, sehingga jamaah memahami akan hal ini.

Kemudian, jika harus melakukan penambahan biaya, maka harus sesuai program yang wajar. Dan setiap perubahan harga, hotel maupun taraf layanan harus disosialisasikan kepada jamaah.

Selain itu, pengusaha PPIU diminta lebih teliti lagi dalam menetapkan program dan harganya. Jika ada program dan harga baru, agar membuat komitmen baru yang disetujui jamaah.[]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda