Jelang Ramadhan, Disperindag: Harga Bahan Pokok di Aceh Stabil, Aman!
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
Kepala Disperindag Aceh, Mohd Tanwier. [IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jelang bulan suci Ramadhan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Mohd Tanwier mengatakan harga kebutuhan pokok di Aceh stabil dan masih terkontrol.
Hanya saja menurutnya, dikhawatirkan mengenai pasokan gula pasir mengingat Aceh masih harus mengirim dari luar daerah untuk kebutuhan gula. Untuk saat ini, harga gula pasir di Aceh masih stabil di Rp 13 ribu per kilogramnya.
Selanjutnya harga daging diperkirakan naik dari harga standar saat ini Rp 140 ribu menjadi kisaran Rp 170 ribu saat beberapa hari sebelum Ramadhan nanti atau jelang lebaran.
Hal ini mengingat di Aceh memiliki tradisi meugang dan masyarakat justeru mencari harga daging yang lebih mahal untuk kualitas terbaik karena menyambut puasa dan Idul Fitri.
"Kita sudah bicarakan dengan Pak Menteri (Perindustrian) kemarin, kalau untuk gula kita ditambah pasokan sama Pak Menteri, untuk daging juga seperti itu," ungkap Tanwier saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (16/3/2021).
"Kemarin sempat ada gula pasir Rp 14 ribu di Aceh Tengah, tapi sudah turun lagi. Untuk Aceh harga bahan pokok stabil. Aman," tambahnya.
Kemudian untuk harga cabai, diketahui di Pulau Jawa harga saat ini sudah mencapai Rp 100-130 per kilogram. Meski demikian, di Aceh harga cabai masih stabil karena harga standar di kisaran Rp 45 ribu per kilogramnya.
"Biasanya kalau curah hujan terlalu tinggi, nah itu mempengaruhi harga cabai, bawang dan segala macam (bahan pokok). Tapi kalau curah hujan normal, ya harapan kita bisa lebih bagus dan stabil," ujar Tanwier.
"Dan untuk harga kebutuhan pokok sampai saat ini belum ada yang mengkhawatirkan. Aman," pungkasnya.