Beranda / Berita / Aceh / Jelang Ramadan, Kemendag Kirim 250 Ton Gula ke Aceh

Jelang Ramadan, Kemendag Kirim 250 Ton Gula ke Aceh

Selasa, 21 April 2020 17:55 WIB

Font: Ukuran: - +

 Anggota Komisi VI DPR RI Rafli. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI sudah menyetujui dan mengirim 250 ton gula untuk operasi pasar dalam rangka menstabilkan kembali harga gula di Aceh.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Rafli kepada Dialeksis.com, Selasa (21/04/2020).

Rafli berharap harga gula di Aceh segera stabil sesuai Harga Eceran Teringgi (HET) yaitu Rp 12.500 per kilogram.

"Alhamdulillah pihak kementerian perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) sudah mengirim 250 ton gula ke Aceh, jadi kita harapkan harga gula segera kembali stabil di Aceh. Kasihan masyarakat jika harga gula melambung tinggi," jelasnya.

Rafli juga meminta agar tidak ada lagi permainan harga pasar karena quota gula untuk sementara sudah dipenuhi. "Setelah gula dikirim kita minta harus ada langkah terintegrasi oleh pemerintah daerah untuk segera menstabilkan kembali harga gula, sehingga menjelang Ramadan ini harga gula kembali normal," imbuhnya.

Rafli juga mengatakan dirinya juga meminta kementerian perdagangan untuk melaksanakan pasar murah pada Ramadan nanti di Aceh.

"Kita akan surati segera kementerian agar digelar pasar murah di Aceh di masa Ramadan dan menjelang Idulfitri. Sehingga ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga bahan pokok tetap stabil. Apalagi di masa pendemi Covid-19 ini, masyarakat sangat merindukan upaya-upaya kongkret dari pemerintah," jelasnya.

Rafli juga mengatakan sejauh ini kementerian perdagangan terus berkoordinasi dengan komisi VI DPR RI wabil khusus untuk Aceh Rafli terkait kegiatan dan program.

"Alhamdulillah, Kementerian Perdagangan RI berkomitmen untuk berkoordinasi dengan kita wabil khusus untuk setiap program dan kegiatan kementerian perdagangan yang dilaksanakan di Aceh. InsyaAllah kita akan terus berikan masukan-masukan untuk kemaslahatan rakyat Aceh," pungkasnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda