kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jelang Perayaan Perdamaian GAM-RI, Pemuda Ini Lihat Sisi Lain dari Permasalahan Bangsa Aceh

Jelang Perayaan Perdamaian GAM-RI, Pemuda Ini Lihat Sisi Lain dari Permasalahan Bangsa Aceh

Sabtu, 13 Agustus 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Pemuda Aceh, Muhammad Chandra. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kesepakatan perdamaian GAM-RI yang dilangsungkan pada 15 Agustus 2005 menjadi sejarah besar untuk Aceh. Dibalik dari kejadian tersebut, M Chandra melihat sisi lain dari permasalahan yang terjadi dikalangan anak muda Aceh.  

Menurutnya, banyak pemuda Aceh kecewa terhadap pemerintah atau pihak terkait mengenai realisasi butir-butir kesepakatan yang belum maksimal terpenuhi.

M Chandra memotivasi seluruh pemuda Aceh agar tidak hilang semangat terhadap semua hal yang terjadi terkait geopolitik perdamaian MOU Helsinki.

Pemuda Aceh, kata dia, harus tetap bersemangat membangun Aceh, dari sektor mana saja yang diminatinya.

"Jangan sampai kejengkelan perdamaian MOU Helsinki menghambat kreativitas kita" ujarnya kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (13/8/2022).

Founder Brand Jersey Perfetto AtaTanyoe itu juga mengajak pemuda Aceh agar rajin berolahraga, berdiskusi dan beribadah (mengaji).

Karena menurutnya, jika pemuda Aceh aktif melakukan hal-hal yang positif dan berpotensial maka peradaban Aceh akan kembali ke masa kejayaannya.

"Jika suka olahraga, terus berlatih sampai bisa dapat mendali, kalau suka musik latihan sampai mahir, dan bidang-bidang lainya, gitu juga. Lakukan apa yang kita bisa. Tentu, ini semua kita lakukan untuk mengharumkan nama Aceh" pungkasnya.

Di sisi lain, lulusan sarjana UPI itu juga menambahkan, banyak sekali ide kreatif yang dapat diimplementasikan oleh pemuda di bumi Aceh ini. Maka dari itu, ia mengajaka semua kalangan muda untuk membangun, membuka mata lebih lebar dan bergerak untuk peradaban masa depan Aceh yang gemilang dengan tidak terlalu banyak pertimbangan.

"Kita masih muda, jangan banyak pikiran. Harus sedia dan jangan malas. Sama-sama kita saling mengingatkan,” tuturnya.

Lalu, M Chandra juga menutup argumennya dengan menuturkan bahwa Kekecewaan masyarakat dan pemuda Aceh terhadap implementasi butir-butir perdamaian, jadikan sebagai batu loncatan untuk move-on dan amunisi meraih cita-cita Aceh sebagaimana yang dicita-citakan oleh para syuhada.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda