kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jelang Hari Pahlawan, Legislator Aceh Tenggara: Jangan Pernah Lupakan Sejarah Perjuangan NKRI

Jelang Hari Pahlawan, Legislator Aceh Tenggara: Jangan Pernah Lupakan Sejarah Perjuangan NKRI

Sabtu, 09 November 2019 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tiga anggota DPRK Aceh Tenggara menghimbau generasi penerus bangsa agar tidak melupakan sejarah perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Aceh Tenggara - Jelang peringatan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 10 November besok, tiga legislator Aceh Tenggara menghimbau generasi penerus bangsa agar tidak melupakan sejarah perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

"Sebagai generasi penerus bangsa kita jangan pernah melupakan jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan NKRI ini," ungkap Teuku Dedy Faisal ST anggota DPRK Aceh Tenggara dari Partai Aceh kepada sejumlah awak media, Sabtu (09/11/2019), di ruang kerjanya.  

Dedy mengisahkan, pada tahun 1904 di Benteng Kutarih, para tokoh dan masyarakat Tanoh Alas banyak yang gugur dalam mempertahankan negeri ini dari penjajahan Belanda. 

"Perlu kita mengingat kembali sejarah ke belakang, yang mana tokoh-tokoh pejuang Tanoh Alas dalam mempertahankan negeri meutuah ini telah banyak gugur di Benteng Kutarih pada tahun 1904," kata Dedy yang merupakan keturunan Keujeureun Pulonas, Tokoh Pejuang Tanoh Alas ini. 

"Semoga dengan Hari Pahlawan ini kita sebagai generasi Bangsa Indonesia untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI," pungkasnya.  

Hal senada disampaikan Efrizen, anggota DPRK Aceh Tenggara dari Partai Hanura yang juga Ketua Laskar Merah putih (LMP) Aceh Tenggara. 

Menurutnya, dalam momentum Hari Pahlawan 10 November ini, "kita dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme untuk melanjutkan ruh perjuangan para pahlawan. NKRI harga mati!" 

Sementara itu, Arnold Navitupulu SE Sekretaris PETA Aceh Tenggara mengatakan, mengenang peristiwa 10 November merupakan tonggak sejarah para pejuang tanah air kita. 

"Tak membuat idialismenya tercecer, walau gelimpang tubuh merah dan darah yang tertebas, para pahlawan tetap menghentak menerjang demi tanah air pusaka," ujar anggota DPRK Aceh Tenggara dari Partai Golkar itu. 

"Kita adalah bangsa pejuang, memiliki darah patriot mengalir di tubuh kita yang tidak mudah menyerah dalam setiap perjuangan mengisi kemerdekaan," tandas Arnold Navitupulu.(me/rel)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda