kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jangan Takut Melapor ke BI Jika Menemukan Atau Menerima Uang Palsu

Jangan Takut Melapor ke BI Jika Menemukan Atau Menerima Uang Palsu

Rabu, 27 Oktober 2021 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Saiful Rahman sebut uang palsu beraneka ragam, dan pelatihan ini guna untuk mengedukasi sejumlah awak media terkait ciri-ciri keaslian uang rupiah dalam kegiatan Edukasi Kebanksentralan, CIKUR, QRIS, dan Pelatihan Jurnalisme Ekonomi Bisnis Mitra Jurnalis Provinsi Aceh Tahun 2021, Sabang 25-27 Oktober 2021. [Foto: Dialeksis/AR]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelaksana Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Saiful Rahman sampaikan bahwa masyarakat jangan takut melapor ke Bank Indonesia (BI) jika menemukan atau menerima uang palsu. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Edukasi Kebanksentralan, CIKUR, QRIS, dan Pelatihan Jurnalisme Ekonomi Bisnis Mitra Jurnalis Provinsi Aceh Tahun 2021, Sabang 25-27 Oktober 2021.

Saiful mengatakan uang palsu beraneka ragam, dan pelatihan ini guna untuk mengedukasi sejumlah awak media terkait ciri-ciri keaslian uang rupiah.

Kata Saiful, BI punya level uang rupiah untuk diedarkan jika tidak layak maka akan dicabut dan akan dilakukan pemusnahan.

"Secara umum ada 3 cara untuk mengetahui keaslian uang yaitu dilihat, diraba, dan diterawang,warnanya lebih cerah, benangnya dianyam, gambar pahlawan tentunya harus ada, bagian-bagian tertentu yang kasar, dan beberapa ciri keaslian uang rupiah lainnya," ucapnya saat pelatihan, Selasa (26/10/2021).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Achris Sarwani mengatakan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif meski di bawah pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Nasional. [Foto: Dialeksis/AR]

Ia juga menyebutkan semakin BI merubah desain uang maka masih juga oknum yang membuat uang palsu tersebut.

"Saya berharap awak media agar meneruskan inforamsi ini kepada masyaraat betapa pentingnya ciri-ciri keaslian uang rupiah, dan hari ini masyarakat masih takut melaporkan uang palsu yang mereka temukan, sederhananya mereka takut ditangkap polisi, sayang orang di pasar, kios, ternyata yg diterima adalah uang palsu," ujarnya lagi.

Hal ini lanjutnya, ia perlu mendeteksi daerah mana yang terkena pemalsuan uang rupiah yang beredar di Banda Aceh.

Dan katanya, kalau memakai sinar ultraviolet, makanya dalam menentukan bahan uang kami juga berdiskusi dengn Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan BI juga konfirmasi kepada disabilitas bagaimana cara mereka dalam menentukan keaslian uang rupiah.

Ia juga tegaskan jika ada uang terbakar jangan dibuang dan jangan diganggu, misalnya ada tumpukan uang yang belum habis terbakar, usahakan tumpukan itu dimasukkan ke dalam satu tempat, langsung dibawa ke BI.

"BI masih menerima uang rusak dari masyarakat, kusut ataupun koyak yang mencapai 68% itu masih bisa ditukarkan ke BI. Bank Indonesia akan memberikan uang dengan apa yang sudah dikasih," pungkasnya. [AR]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda