kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Jajaki Perdagangan Karbon, USK Teken MoU dengan Kintaran Tabah Malaysia

Jajaki Perdagangan Karbon, USK Teken MoU dengan Kintaran Tabah Malaysia

Senin, 09 Oktober 2023 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

USK menyepakati MoU dengan Kintaran Tabah SDN BHD Malaysia. Mou ini ditandatangani oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan dengan Akramsyah MU Sanusi selaku Founder Kintaran Tabah Sdn. Bhd. di ruang rapat mini rektor, Banda Aceh, Senin (9/10/2023). [Foto: Humas USK]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) menyepakati MoU dengan Kintaran Tabah SDN BHD Malaysia. Mou ini ditandatangani oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan dengan Akramsyah MU Sanusi selaku Founder Kintaran Tabah Sdn. Bhd. di ruang rapat mini rektor, Banda Aceh, Senin (9/10/2023).

Prof Marwan mengatakan, ada beberapa poin dalam MoU yang disepakati. Diantaranya adalah, penyerapan karbon berbasis alam, yang meliputi aspek kehutanan, hidrologi, keanekaragaman hayati, dan banyak lagi.

“USK menyambut dengan gembira kerja sama awal mengenai carbon trading. Kita punya potensi, dan dengan kolaborasi bisa saling terberdayakan,” kata Rektor.

MoU tersebut dinilai mendukung kedua belah pihak dalam mengatasi permasalahan global, yakni perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB. Hal tersebut bisa diwujudkan melalui advokasi dan kerjasama dalam bidang penelitian, inovasi, dan kegiatan komersial.

“Ke depan masing-masing tim dari kedua pihak, akan menyusun teknisnya lebih rinci. Dengan begitu, MoU ini bisa diturunkan lagi kedalam Perjanjian Kerja Sama (PKS),” jelas Prof Marwan.

Lebih jauh, Rektor menerangkan, USK punya Prodi Ilmu Kehutanan, dan Aceh merupakan salah satu provinsi dengan kondisi hutan terbaik di Indonesia selain Papua. Dirinya optimis, potensi karbon bisa digarap sebagaimana mestinya.

Sementara itu, Akramsyah menyampaikan terima kasih atas sambutan USK terhadap kehadiran mereka. Pihaknya siap menjajaki lebih lanjut atas MoU tersebut.

“USK sebagai kampus terhebat di Aceh perlu berperan lebih terhadap konservasi. Apalagi Aceh punya potensi sangat besar pada bakau. Sains konservasi dan ekonomi bisa berjalan bersamaan,” tutur Akramsyah.

Ini bukan kali pertama Kintaran Tabah Sdn. Bhd. bekerja sama dengan kampus. Sebelum USK, Universiti Putra Malaysia juga menjadi mitra mereka. Sedangkan di luar kampus, pihaknya juga telah memiliki mitra seperti di Filipina, Laos, bahkan Kolombia. [HU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda