Beranda / Berita / Aceh / ISMI Siap Menjadi Mitra Strategis Pemerintah Membangun Ekonomi Aceh

ISMI Siap Menjadi Mitra Strategis Pemerintah Membangun Ekonomi Aceh

Senin, 26 Agustus 2019 21:10 WIB

Font: Ukuran: - +

Gula aren yang dibuat dari air nira pohon kelapa sawit, produk inovasi Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Aceh, yang juga dibantu pemasaran oleh ISMI Aceh. [FOTO: Antara]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis, mengatakan organisasi yang dipimpinnya itu akan dijadikan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan ekonomi umat di Aceh ke depannya.  

Dalam keterangan resmi yang dikirim Wakil Ketua Bidang Media dan Kaderisasi ISMI Aceh Suprijal Yusuf kepada Dialeksis.com, Senin (26/8/2019), Nurchalis menyatakan, sebagai organisasi perhimpunan saudara muslim yang baru terbentuk beberapa bulan lalu di Aceh, pihaknya tetap memprioritas pembinaan terhadap usaha kecil menengah yang banyak menyerap tenaga kerja.

"Kita sebagai organisasi baru akan terus berbenah dengan menggarap peluang-peluang usaha mikro. Dan tentunya tidak mengesampingkan garapan peluang bisnis besar lainnya yang akan masuk ke Aceh. Yang jelas organisasi ini akan menjadi mitra strategis Pemerintah Aceh kedepan," katanya.

Nurchalis menyampaikan hal tersebut di hadapan pengurus DPW ISMI Aceh dalam rapat koordinasi perdana organisasi itu di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Minggu (25/8/2019).

Menurut Ketua DPW ISMI Aceh, peluang bisnis di Aceh masih terbuka lebar di berbagai sektor usaha. "Terutama sektor usaha kecil menengah yang belum tergarap maksimal. Kita jangan berpikir dulu menggarap bisnis besar, tetapi memulai dengan usaha kecil tentunya akan menjadi besar," katanya.

Untuk tahap awal, ISMI Aceh telah membina puluhan perajin gula merah dari kelapa sawit di Aceh Barat pada Juli lalu. "Perajin ini akan terus kita pantau usahanya. Insya Allah dalam pemasaran tidak ada kendala, karena kebutuhan pasar masih cukup besar," katanya.

Kedepan ISMI juga akan membina pengusaha dan perajin lainnya di Aceh. Untuk mewujudkan program ini tentu ISMI tidak bisa begerak sendiri, katanya, sehingga perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah.

Di samping itu, ISMI Aceh akan ikut ambil andil menarik investor luar supaya mau menanam modalnya di Aceh.

 "Karena kalau hanya mengandalkan investasi pemerintah semata, maka Aceh akan sulit untuk bisa bergerak cepat membangun ekonominya. Untuk itu kita akan ikut serta membawa investor luar supaya mau menanam investasi di Aceh yang peluang bisnisnya masih terbuka lebar," kata Nurchalis.

Sebagai langkah awal, Nurchalis bersama beberapa pengusaha lain saat ini sedang menggarap proyek ekspor CPO melalui Pelabuhan Pulo Kayee, Susoh, Aceh Barat Daya.

"Insya Allah kalau tidak ada halangan September kita akan melakukan ekspor perdana CPO langsung ke India," katanya.

Maka itu, Nurchalis berharap kepada semua pengurus ISMI Aceh untuk segera membuat program kerja di masing-masing bidang. Karena ini penting dilakukan sebagai langkah awal untuk menjalankan organisasi.

ISMI dikatakannya juga menjadi mitra organisasi pengusaha lainnya yang sudah ada di Aceh. "Yang jelas kita hadir bukan organisasi eksklusif, tapi organisasi yang terbuka dan siap bermitra demi masyarakat dalam membangun Aceh," tandasnya.(me/rel)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda