ISMI Aceh: Optimalisasi Potensi Agroindustri Majukan Ekonomi Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
Nurchalis, SP, M.Si Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mayoritas penduduk di Aceh bermata pencaharian petani, kalayakan pangan yang berkelanjutan harus di perhatikan dengan serius dalam penanganannya. Tentunya butuh perhatian serius dari Pemerintah Aceh maupun pihak-pihak lainnya yang berorientasi memajukan Aceh.
Pemikiran dari Nurchalis, SP, M.Si Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh menyampaikan gagasan dan ulasan membahas mengenai memajukan agroindustri di Aceh. Dirinya mengatakan hal terpenting untuk pembangunan agroindustri berkelanjutan di Aceh harus menciptakan kenyamanan terhadap investor.
“Pertama sekali kita harus membuat orang nyaman dalam berinvestasi di Aceh, kenyamanan disini berarti kenyamanan dari segi regulasi, segi perizinan yang tidak berbelit-belit dan kesediaan lahan”, pungkasnya saat dihubungi Dialeksis.com Jumat (6/11/2020).
Nurchalis kembali menguraikan potensi agroindustri di Aceh yang menjadi modal yang kuat bagi Aceh sendiri terdapat di sektor unggulan seperti sektor perkebunan dan perikanan.
“Aceh memiliki potensi agroindustri di sektor perkebunan, kita mengharapkan industrisasi hilirnya adalah untuk pembangunan pabrik minyak goreng, pabrik sabun, karena kalau cerita bahan baku kita cukup, tetapi sekarang masih belum siap mendapatkan dukungan, contoh persoalan lahan seperti di Lampulo itu sewa lahan masih pada tahap 5 tahun kenyamanan investasi itu gak ada”, jelasnya.
Adapun harapan dari Ketua ISMI Aceh dengan dilantiknya Gubernur definitif Nova Iriansyah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh, dikarenakan agroindustri sangat menjanjikan dan dicari oleh investor luar Aceh.
“Dengan Gubernur baru ini kita berharap di market place yang benar-benar untuk pertumbuhan ekonomi Aceh karena sektor-sektor agro itu sangat menjanjikan di Aceh dan sangat inceran di luar aceh, pemerintah aceh harus membangun sikap-sikap koordinatif baik itu nasioanl maupun regional ini harus dibuka ruang untuk seperti itu. maka pemerintah daerah harus bisa menyakinkan invetor, untuk membuat dia nyaman berinvestasi, dan agroindustri bisa tumbuh berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi untuk mensejahterkaan rakyat dan mengurangi pengangguran” tutupnya [Nora].