kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / ISMI Aceh Hadir Untuk Berdayakan Ekonomi Umat

ISMI Aceh Hadir Untuk Berdayakan Ekonomi Umat

Selasa, 11 Juni 2019 21:01 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Cabang Aceh berkumpul di T-36 Coffe, Selasa, (11/6/2019). Dalam kesempatan tersebut, para pelaku bisnis itu menggelar diskusi dan membicarakan beberapa hal terkait kontribusi dan strategi bisnis ISMI kedepan di Aceh. 

Ketua ISMI Nurchalis, SP, M. Si dalam sambutannya mengatakan ISMI merupakan sebuah organisasi yang dilahirkan oleh organisasi keagamaan dan cendekiawan sehingga ISMI harus memiliki analisis dari hulu hingga hilir yang berpihak pada umat yang rahmatan lil alamin.

"Untuk menggerakkan ISMI, dalam waktu dekat ini, kita ada beberapa agenda besar yang akan kita lakukan. Yang pertama, saya akan melaksanakan pelantikan setelah merushfle pengurus sebelumnya yang kurang aktif, sehingga dapat membangun ISMI yang lebih baik," ujar Nurchalis.

Yang kedua, lanjutnya, pihaknya akan mengagendakan pertemuan dengan pimpinan organisasi besar ISMI seperti MPU, Muhammadiyah, NU, ICMI, Plt Gubernur dan organisasi lainnya. 

"Kita akan menyumbangkan pemikiran ISMI terhadap produk-produk halal di negeri syariah ini yang harus kita tonjolkan," terangnya. 

Untuk program jangka pendek ISMI, dia mengatakan pembenahan organisasi yang solid dan professional hal mendesak yang harus dilakukan.

"Sementara, untuk jangka menengah, kita akan jabarkan program visioner yang sesuai dengan visi nasional yang kita combine dengan visi kekhususan Aceh," tegas Nurchalis.

Sementara itu, anggota ISMI yang lain DR. Juanda mengatakan ISMI perlu mengidentitaskan diri pada kegiatan tertentu sehingga bisa dikenal oleh pihak lain. 

"Artinya pada momen-momen tertentu ada atribut yang bisa memperkenalkan identitas ISMI pada kegiatan daerah dan nasional. Saya pikir itu yang harus dirancang segera agar kita bisa dikenal," ujar pria yang juga seorang tenaga pengajar pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini.

Selanjutnya ia mengatakan, ISMI juga perlu untuk menciptakan icon usaha sehingga itu menjadi trademark ISMI. 

"Sehingga umat bisa tahu, bahwa pada bidang tertentu, ISMI lah spesialisnya," ujarnya. 

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Distanbun Aceh Azanuddin Kurnia yang ikut hadir pada kesempatan itu sangat mengapresiasi pertemuan para saudagar muslim ini. Menurutnya, ISMI memiliki visi untuk memberikan inovasi dan kreativitas dalam memberikan solusi terhadap peningkatan ekonomi umat.

"Ini juga sebagai otokritik juga bagi kami pemerintah dan stakeholder. Dibalik dana otsus yang begitu banyak, tapi ketika ditanya mana petani kita yang sukses, mana pengrajin kita yang sukses, mana produk yang unggul, masih sulit sekali kita mencarinya," ungkap Azanuddin.

Selanjutnya ia menceritakan tentang potensi gula sawit yang masih potensial untuk dijadikan sebagai peluang usaha yang sangat menjanjikan. 

"Dalam sebuah pertemuan, saya mendapat informasi sawit itu bisa dibuat gula. Saya pelajari, saya dalami, ternyata sudah ada petani sawit kita yang membuat gula sawit. Intinya, bagaimana mengolah limbah menjadi rupiah. Tren nya disitu," ucapnya.

Diskusi yang berlangsung dari pukul 17.20 itu berlangsung seru. Peserta diskusi silih berganti mengungkapkan ide dan gagasannya terkait tema yang sedang dibahas. Pertemuan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh anggota ISMI. 






Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda